AS Tengah Bersiap diri di Baltik

AS Tengah Bersiap diri di Baltik

nato lagiAS sedang mempersiapkan untuk kemungkinan konflik dengan Rusia di Baltik. Pentagon telah bekerja dengan berbagai rencana dan melakukan banyak latihan perang agar dapat merespon agresi Rusia.

Media Jerman Deutsche Wirtschafts Nachrichten Jumat 25 September 2015 menulis. untuk pertama kalinya sejak akhir Perang Dingin, Pentagon telah merevisi rencana respons dalam kasus konflik militer dengan Rusia, dengan memberi perhatian khusus pada negara yang berbatasan langsung dengan Rusia di kawasan Baltik.

Rencana pertahanan AS baru difokuskan pada apa yang disebut perang hybrid yakni menggunakan pasukan tidak teratur, menciptakan destabilisasi dengan mengorganisir protes massal dan penggunaan serangan cyber pada infrastruktur kritis.

Sebagai alasan untuk aktivasi militernya, AS menggunakan dugaan keterlibatan Rusia dugaan di Ukraina sebagai alasan.

“Invasi Rusia dari Timur Ukraina mendesak AS untuk mengganti rencana darurat mereka yang sudah cukup usang,” kata pakar AS Michèle Flournoy  yang dikutip oleh DWN.

Sejak pecahnya krisis Ukraina, NATO telah melakukan berbagai latihan perang di Baltik, untuk mempersiapkan pasukannya untuk situasi potensial, ketika Rusia akan menempati wilayah tetangganya di Baltik. Namun, surat kabar menunjukkan bahwa latihan perang lebih berfungsi untuk membenarkan pengeluaran militer yang tinggi di negara-negara NATO timur serta meningkatkan kehadiran pasukan AS di Eropa.

Seperti dilaporkan CNN, AS telah mengumumkan rencana untuk menyebarkan tambahan tank dan kendaraan artileri di Baltik. Sejak pecahnya krisis Ukraina, NATO telah mengangkut dalam jumlah besar peralatan militer berat ke Timur dan menggelar latihan bersama.

Namun mereka sebenarnya untuk mengirimkan sinyal yang jelas ke Rusia. Pakar strategi militer AS David Ochmanek yakin bahwa NATO akan mampu mengalahkan Rusia jika konflik militer di Baltik akan pecah. “Saya tidak ragu bahwa akhirnya NATO akan menang dan memulihkan integritas teritorial semua negara NATO. Tapi aku tidak bisa menjamin bahwa itu akan mudah atau tanpa risiko besar,” kata Ochmanek.