[youtube id=”VZZvPlGCt_8″ width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Jutaan pengungsi saat ini terus menyerbu perbatasan Eropa. Negara-negara barat pun kerepotan dan sebagian menutup perbatasannya. Bencana kemanusiaan yang seharusnya bisa dihindari andai saja para pemimpin Barat mau mendengarkan peringatan Muammar Gaddafi beberapa bulan sebelum dia dieksekusi secara brutal.
Pada bulan Maret 2011, Gaddafi memperingatkan bahwa tanpa persatuan dan stablitas Libya maka tidak ada satupun yang mampu menahan dan mengkontrol pendatang yang tak terhitung jumlahnya dari Afrika dan Timur Tengah yang melarikan diri ke Eropa. “Ada jutaan orang kulit hitam yang bisa datang ke Mediterania untuk menyeberang ke Prancis dan Italia, dan Libya memainkan peran dalam keamanan di Mediterania,” katanya kepada stasiun televisi France 24 kala itu.
Gaddafi Saif, anak Muammar Gaddafi yang pernah dianggap sebagai pewaris kekuasaan sekarang di penjara menunggu eksekusi juga menggemakan sentimen yang sama dalam wawancara.
“Libya mungkin menjadi Somalia Afrika Utara, Mediterania. Anda akan melihat bajak laut di Sisilia, di Kreta, di Lampedusa. Anda akan melihat jutaan imigran ilegal. Teror ini akan terjadi,” katanya.
Kutipan lain dari Gaddafi yang kemudian menjadi kenyataan sekarang adalah “Mediterania akan menjadi lautan kekacauan”
Tetapi tidak ada satupun yang mau mendengarkan peringatan itu. Sebaliknya, Barat meluncurkan intervensi militer untuk menggulingkan Gaddafi. Dan yang terjadi kemudian adalah Libya yang terkoyak-koyak oleh berbagai faksi.
Persis seperti yang Gaddafi ramalkan, Mediterania akhirnya menjadi laut yang penuh kekacauan dengan ribuan pengungsi berdesakan dalam perahu menuju ke pantai Italia.
Arab Spring, didukung oleh Barat, dan intervensi militer pimpinan AS di Timur Tengah dianggap sebagai faktor utama, yang menyebabkan eksodus pengungsi saat ini. Jika Barat gagal untuk memahami penyebab sesungguhnya kenapa ribuan orang itu datang kepada mereka maka akan semakin banyak orang yang terus datang dan datang untuk mencari perlindungan.