
Pemboman Libya dan penggulingan akhirnya Muammar Gaddafi adalah pelajaran bagi Rusia sehingga Moskow tidak akan membiarkan Suriah jatuh ke Amerika Serikat seperti halnya Libya.
Rusia menegaskan bahwa pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Bashar al-Assad dan pasukannya adalah kekuatan terbaik untuk bisa mengalahkan ISIS saat ini setelah Irak tak lagi mampu melakukannya. Sehingga memberi bantuan Suriah merupakan hal yang sama dengan Amerika memberi bantuan kepada Irak.
Dilaporkan Iran Press TV Brian Becker, national coordinator of the ANSWER Coalition group mengatakan Suriah telah menjadi sekutu lama Rusia baik dalam politik maupun Ekonomi. Rusia dan China abstain pada isu Libya, yang memungkinkan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis bisa menjalankan operasi untuk menyingkirkan Gaddafi harus pergi. Hal ini, akhirnya menyeret Libya ke dalam kekacauan tanpa akhir.
Kesalahan yang dibuat terhadap Libya membuat Rusia menyadari pentingnya menjaga al-Assad untuk tetap berkuasa. Hanya al-Assad mampu yang akan mampu menahan laju ISIS.
“Ketika Anda melihat apa yang terjadi di Suriah, Anda dapat dengan jelas melihat bahwa pernyataan pemerintah Rusia benar bahwa pemerintah Bashar al-Assad di Suriah dan Tentara Nasional Suriah adalah kekuatan yang paling efektif dalam memerangi ISIS,” kata kata Becker dikutip oleh Press TV Selasa 15 September 2015.
“Sekarang jika Amerika Serikat benar-benar menganggap ISIS sebagai ancaman eksistensial, maka mengapa tidak dukungan pemerintah AS al-Assad dalam perjuangannya melawan teroris?” ujar Becker.