Pertempuran Udara Jarak Jauh atau Dekat?

Laporan tersebut sesuai dengan filosofi pertempuran udara Rusia: pilot lebih suka melakukan pertempuran jarak dekat dibanding bergantung pada kemampuan jangkauan visual jarak jauh (beyond visual range/BVR) misil udara-ke-udara. “Untuk sukses dalam pertempuran udara, F-35 harus bisa mengalahkan musuh yang berada di jarak pandang (within-visual-range/WVR) seperti pertempuran udara jarak dekat,” kata laporan tersebut. Namun, F-35 tak terlalu andal melawan pesawat musuh dalam pertempuran jarak dekat, karena pertempuran tersebut membutuhkan kelincahan dan manuver.
Uji coba telah menunjukan buruknya kemampuan manuver pesawat tempur ini dibanding pesawat tempur generasi keempat milik Amerika yang akan ia gantikan, seprti F-16, F-15, dan F-18. “Data yang tersedia mengindikasikan kemampuan manuver F-35 jauh lebih rendah dibanding pesawat tempur asing. F-35 didesain untuk bertempur jarak jauh, sehingga kemampuan manuvernya seharusnya tak terlalu signifikan, namun sejarah menunjukan pertempuran udara selalu berlangsung di jarak dekat. Di luar preferensi perancang F-35 untuk pertempuran jarak jauh, menghindari pertempuran jarak dekat terbukti sulit.”
Militer India menyimpulkan hal tersebut setelah menjalankan latihan tempur udara dengan pilot AU Inggris di Waddington pada 2007.
Pilot Barat yang tak mengasah kemampuan tempur mereka akan mendapat kejutan tak menyenangkan saat berhadapan dengan pilot andal dari AU Rusia, India, atau Tiongkok.