Australian Air Task Group (ATG) menyelesaikan misi operasional pertama di Suriah pada Jumat 11 September 2015 malam dan kembali ke pangkalan tanpa insiden. Tetapi tidak ada senjata yang dilepas pada misi pertama terseut.
Dua F / A-18A Hornet Royal Australian Air Force dan sebuah pesawat tanker KC-30A serta pesawat peringatan dini dan komando E-7A terlibat dalam misi pertama tersebut.
Komandan ATG Komodor Udara Stu Bellingham mengatakan dalam misi tersebut Hornet mencari sejumlah titik yang dicurigai sebagai pusat kegiatan ISIS di Suriah. “ISIS mengontrol sejumlah besar wilayah di Suriah timur yang berfungsi sebagai sumber perekrutan dan pendapatan minyak, dan sebagai basis dari untuk terus melancarkan serangan ke Irak,” katanya sebagaimana dikutip Departemen Pertahanan Australia 12 September 2015.KC-30A memberikan dukungan pengisian bahan bakar di udara untuk F / A-18A Hornet.
ATG adalah bagian dari Operasi Okra, kontribusi Australia untuk upaya internasional untuk memerangi ancaman ISIS di Irak dan Suriah.
Departemen Pertahanan Australia akan terus merencanakan dan melakukan serangan udara terhadap kelompok tersebut sebagai bagian dari koalisi.
Foto: defence.gov.au