
Amerika Serikat dilaporkan akan mengupgrade kapal perusak kelas Arleigh Burke untuk melawan rudal balistik jarak menengah baru China DF-26. Hal ini dilakukan karena DF-26 telah menjadi ancaman serius bagi kapal perang berukuran sedang semacam Arleigh Burke.
Sebagaimana ditulis Harry J Kazianis, editor eksekutif National Interest pada 9 September 2015, pada konferensi pers pada 4 September, Lockheed Martin mengumumkan kontrak baru senilai US$428 juta untuk memodernisasi hardware dan software Combat System Aegis US Navy selama 10 tahun ke depan. Sehari sebelum hal itu diumumkan China menunjukkan rudal DF-26 dalam parade memperingati kekelahan Jepang dalam Perang Dunia II.
Dalam parade itu dijelaskan bahwa DF-26 dapat digunakan untuk menyerang kapal perang berukuran sedang seperti kapal penjelajah dan kapal perusak serta fasilitas militer besar di Pasifik tengah. Penjelasan itu secara tegas juga menyebutkan rudal ini akan mampu melawan kapal perusak kelas Arleigh Burke milik Amerika.
Lockheed Martin mengatakan Program Ship Integration & Tes bertujuan untuk mengintegrasikan sistem tempur Aegis ke kapal perusak masa depan Angkatan Laut kelas Arleigh Burke. Hal ini juga bertujuan untuk memodernisasi kemampuan tempur kapal tersebut guna mengoperasikan literasi terbaru dari konfigurasi Aegis yang dikenal sebagai Baseline 9, dikembangkan secara bersamaan mempertahankan kapal perang terhadap ancaman udara termasuk pesawat, rudal jelajah dan rudal balistik.
Kazianiss dalam tulisannya menyebut dengan kisaran serang hingga 2.500 mil, DF-26 rudal ini akan menjadi ancaman rumit untuk Amerika dan bisa mengganggu negara tersebut dalam memproyeksi kekuatannya di Pasifik Barat.