Setelah Rusia meningkatkan kehadirannya di Arktik, Amerika diam-diam memantau ketat kegiatan tersebut. Amerika membangun jaringan intelijen besar guna menguping dan memantau pergerakan Rusia di wilayah kutub utara tersebut.
Selama 14 bulan terakhir, 16 badan intelijen AS telah ditugaskan untuk menganalisa pembangunan jaringan intelijen tersebut. Sejumlah negara juga dilibatkan untuk mencuri pembicaraan atau apapun yang dilakukan Rusia.
Kantor Direktur Intelijen Nasional baru-baru ini mengadakan pengumpulan data dari berbagai badan intelijen tersebut untuk merumuskan strategi yang akan diambil.
“Fokus intelijen Amerika adalah terkait penumpukan militer Rusia di Utara. Armada Utara telah berpangkalan di Lingkaran Kutub Utara di Murmansk, ” tulis LA Times Sabtu 12 September 2015.
Alasan untuk pengawasan tersebut adalah keluhan dari Gubernur Alaska Bill Walker bahwa negara bagian itu tidak nyaman dengan penarikan militer. Sementara ketika Amerika menutup sejumlah pangkalannya di daerah itu, Rusia sebaliknya telah membuka 10 pangkalan lama untuk diaktifkan kembali serta membangun empat pangkalan baru.
Kanada, salah satu dari lima negara yang memiliki wilayah di kawasan Arktik, juga telah bergabung dan telah memposting Canadian Forces Station (CFS) Alert di ujung utara Pulau Ellesmere, sekitar 500 mil (800 km) dari Kutub Utara. Daerah ini pernah menjadi basis sistem stasiun radar dan sistem peringatan dini yang mengawasi pembom Rusia dan rudal.

“Ini seperti Perang Dingin,” tulis LA Times mengutip Rob Huebert, seorang profesor urusan Arktik di Universitas Calgary. “Sekarang adalah elemen penting untuk membangun sebuah sistem intelijen yang memantau bagian dari dunia yang sedikit memiliki akses.”
Sekitar 100 petugas intelijen ditempatkan di CFS Alert mencoba untuk mencegat pesawat dan kapal selam Rusia serta komunikasi dan sinyal intelijen yang kemudian akan mereka bagi dengan badan-badan intelijen AS.
Norwegia, juga berpartisipasi. Kapal mata-mata canggih, The Marjata, secara khusus dibangun untuk mengumpulkan data intelijen elektronik.
Sejak April lalu Amerika juga telah mengisi US Naval Senjata Station Yorktown di wilayah Hampton Roads dari Virginia, berdekatan dengan Camp Peary dengan sejumlah peralatan dan. Tempat ini dikenal untuk, pelatihan dasar CIA dan operasi rahasia.

Kapal yang dioperasikan oleh Norwegia Intelligence Service, dijadwalkan untuk meninggalkan wilayah tersebut pada bulan November. Kapal ini akan berpatroli di Laut Barents, di sisi Atlantik dari Arktik, untuk menguping kegiatan militer Rusia.
Pada Mei 2013 Gedung Putih mengeluarkan strategi nasional yang meminta agen-agen federal untuk meningkatkan kesadaran kegiatan Amerika terkait kondisi dan tren di wilayah Kutub Utara yang berpotensi mengganggu keamanan nasional negara tersebut.”