Konsorsium Eurofighter akhirnya memenangkan persaingan untuk mengisi kekuatan udara Kuwait dengan telah menandatangani kesepakatan dengan negara di Timur Tengah itu untuk pengadaan 28 jet tempur Typhoon.
Kesepakatan itu masih dalam negosiasi tetapi Kuwait telah sepakat untuk membeli 22 kursi tunggal dan enam pesawat dua kursi dalam perjanjian pemerintah dengan pemerintah. Sumber industri sebagaimana dikutip Defense News menyebutkan Kuwait akan menjadi negara pertama yang menerima Typhoon dengan active electronically scanned array (AESA).
Perusahaan Italia Finmeccanica divisi Alenia Aermacchi yang merupakan bagian dari konsorsium memimpin upaya penjualan Eurofighter Typhoon ke Kuwait.
Ini sukses internasional mereka terbaru setelah terakhir mereka memenangkan pengadaan 12 pesawat di Kerajaan Oman pada Desember 2012 sekaligus meneguhkan kekuatan mereka di negara Arab.
“Perjanjian baru ini menunjukkan konfirmasi keunggulan Eurofighter atas pesaingnya dan akan memberikan kesempatan besar untuk pesanan Eurofighter selanjutnya. Kami sangat senang untuk menyambut Kuwait sebagai anggota terbaru dari keluarga Eurofighter Typhoon. Eurofighter sudah terbukti dan dipercaya oleh enam negara untuk tampil di semua lingkungan operasional,” kata chief executive of the Eurofighter consortium, Alberto Gutierrez dalam laman Alenia Aermacchi Jumat 11 September 2015.
Dengan masukna Kuwait, Eurofighter Typhoon membuktikan dirinya layak sebagai program kolaborasi militer terbesar di Eropa dengan total 599 pesawat yang telah diproduksi. Pesawat ini menyediakan teknologi terdepan dan memperkuat industri pertahanan Eropa di kompetisi internasional.
Sejak masuk ke layanan yang pertama Eurofighter Typhoon pada akhir tahun 2003, 444 pesawat telah dikirim ke enam negara: Jerman, Inggris, Italia, Spanyol, Austria dan Arab Saudi. Pada bulan Desember 2012, Oman menjadi pelanggan ketujuh dan memerintahkan total 12 pesawat hingga menjadikan Oman memiliki 22 pesawat dalam layanan. Sampai sekarang, seluruh armada telah menyelesaikan lebih dari 300.000 jam terbang di seluruh dunia