
Unit angkatan udara Rusia berada dalam status siaga penuh sebagai bagian dari inspeksi kesiapan tempur di Distrik Militer Pusat. Inspeksi direncanakan meliputi pengujian sejumlah pesawat dan kemampuan mereka.
Pesawat dan peralatan yang dibutuhkan untuk airlifting, penerbangan taktis dan penerbangan militer semua dalam posisi siaga penuh. “Tim ahli, serta insinyur dan teknisi pendukung dari cabang-cabang dan unit melakukan persiapan untuk menerima pesawat,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan sebagaimana dikutip Kantor Berita Tass, Selasa 8 September 2015.
Siaga tinggi merupakan bagian dari pemeriksaan besar pasukan di Distrik Militer Pusat dijadwalkan berlangsung sampai Sabtu dan diperintahkan langsung oleh Presiden Vladimir Putin. Latihan ini focus pada kedua aspek praktis dan teoritis dan dirancang untuk menguji komunikasi antara komando militer dan pasukan udara.
“Kami harus mengevaluasi kemampuan pasukan udara untuk penyebaran jarak jauh dan kesiapan mereka untuk mendarat di zona asing,” kata Menteri Pertahanan Sergey Shoygu sebagaimana dikutip Newsweek.
Inpeksi akan mencakup sejumlah besar pasukan dan peralatan militer. “Akan ada sekitar 95.000 personel, lebih dari 7.000 senjata dan perangkat keras militer dan sekitar 170 pesawat akan terlibat,” kata Kolonel Jenderal Andrei Kartopolov sebagaimana dikutip kantor berita Rusia Interfax.
Ketika pemeriksaan selesai, militer Rusia dijadwalkan mulai melakukan latihan Center 2015 Senin depan. “Latihan ini akan diikuti puluhan ribu pasukan yang akan dibawah satu komando,” kata Jenderal Vladimir Zarudnitsky, Komandan Distrik Militer Pusat.
Latihan perang dilakukan di saat NATO juga terus menggeber latihannya di negara yang berbatasan dengan Rusia. Aliansi itu tengah menggelar latihan Trident Juncture yang akan berlangsung hingga akhir September.