Kompensasi Mistral Ancam Ganggu Anggaran Pertahanan Prancis
Kapal Kelas Mistral

Kompensasi Mistral Ancam Ganggu Anggaran Pertahanan Prancis

Mistral-class helicopter carrier VladivostokPrancis harus membayar kompensasi pembatalan pengiriman kapal mistral ke Rusia hingga 949,7 juta Euro (Skitar US$ 1,1 miliar). Uang ini termasuk 56,7 juta untuk ganti rugi Rusia terkait penadaan peralatan dan pelatihan pelaut untuk kapal itu.

Rusia meminta pembayaran dilakukan dengan cepat sehingga dikhawatirkan hal ini akan mengganggu anggaran pertahanan Prancis 2015.

Pemerintah telah mengajukan permintaan anggaran kepada parlemen pada 2 September 2015 lalu yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Manuel Valls dan Menteri Luar Negeri Laurent Fabius.

“Tapi anggaran siapa yang akan digunakan untuk membayar?” tulis anggota Parlemen François Cornut-Gentille di situsnya. “Kementerian Keuangan? Pertahanan? Urusan luar negeri? Perdana Menteri? Solidaritas antar kementerian? ”

Sehingga yang paling memungkinkan memang memangkas pengeluaran pada peralatan dalam anggaran pertahanan 2015 untuk diarahkan untuk mendanai pembayaran ke Rusia.

Sebagimana dilaporkan Defense News Minggu 6 September 2015, kontraktor utama DCNS Perancis dan pemasok tidak mengalami masalah dalam hal biaya kaena mereka ditutupi oleh lembaga kredit ekspor Coface. DCNS telah menyelesaikan pembangunan Mistrals, yang jatuh tempo untuk pengiriman November 2014 dan 2015.

Asuransi memungkinkan DCNS untuk menutupi biaya yang dikeluarkan untuk kontrak penuh senilai € 1200000000 tapi itu berarti perusahaan tidak membuat keuntungan pada kesepakatan itu, kata sumber politik.

Satu-satunya jalan Prancis memang harus menjual cepat kapal ini. Sejumlah negara disebut tertarik untuk membeli kapal tersebut. Mereka antara lain Mesir, Arab Saudi, Brazil dan Kanada. Tetapi penjualan ke negara-negara itu dikhawatirkan juga harus dilakukan dengan memodifikasi kapal mengingat mistral pesanan Rusia dibangun untuk beroperasi di laut dingin seperti kutub utara.  Meski angkatan laut Prancis melihat itu bukan masalah besar.

“Sebuah kapal yang dibangun untuk perairan dingin juga dapat berlayar di perairan hangat,” kata juru bicara Angkatan Laut wartawan.