MiG-29 Fulcrum
Kecil, jarak pendek, dan diproduksi secara luas, MiG-29 (Fulcrum) mungkin tepat jika digambarkan sebagai TIE Fighter of the former U.S.S.R. Memasuki layanan Uni Soviet pada tahun 1983, MiG-29, seperti Su-27, dirancang untuk bersaing dengan F-15 dan F-16.
MiG-29 lebih kecil dari Su-27, dan tidak bisa bersaing dalam hal jangkauan, kecepatan, dan kualitas tetapi mengkompensasinya dengan kekuatan manuver. Bahkan, tes pasca-Perang Dingin yang dilakukan oleh Luftwaffe Jerman mengungkapkan bahwa jet ini lebih lincah daripada F-16.
MiG-29 juga merupakan pesawat tempur multiperan dan dapat dilengkapi dengan rudal udara ke udara seperti AA-8, yang dirancang untuk digunakan dalam jarak dekat, dan rudal udara ke darat AS-12 rudal. Fulcrum terbukti menjadi platform yang sangat dinamis, dan sejak tahun 1983, telah diadaptasi untuk berbagai macam peran yang lebih khusus.
MiG-29 masih dalam pelayanan dengan militer Rusia serta dengan beberapa negara bekas Soviet lainnya. Pesawat ini banyak diekspor selama Perang Dingin dan sesudahnya, yang berarti Fulcrum telah melihat pertempuran di berbagai teater perang. Misalnya, Yugoslavia menggunakan Mig-29 di Perang Balkan tahun 1990-an., Dan pesawat adalah digunakan terbatas dalam Perang berlangsung di Donbass. Pemerintah Suriah masih mempekerjakan MiG-29, dan Rusia bermaksud untuk memberikan batch baru pesawat untuk sekutu Timur Tengah pada 2016.-2017 Kuba, Iran, dan Korea Utara juga negara pengguna MiG-29 itu. MiG-29 bahkan bertugas di angkatan udara NATO setelah aliansi Barat diperluas dengan mencakup mantan anggota Pakta Warsawa.
