Timur Tengah Terus Bergolak, Amerika Tetap Yang Paling Untung
F-15SA yang jadi dasar F-15X

Timur Tengah Terus Bergolak, Amerika Tetap Yang Paling Untung

F-15SAUntuk berperang di Yaman, Arab Saudi menggunakan F-15 jet tempur yang dibeli dari Boeing. Pilot dari Uni Emirat Arab terbang dengan Lockheed Martin F-16 untuk membom Yaman dan Suriah. Uni Emirat Arab diharapkan untuk menyelesaikan kesepakatan dengan General Atomics untuk armada drone Predator guna menjalankan misi mata-mata di lingkungan mereka.

Perang di Timur Tengah akhirnya memberi Amerika Serikat keuntungan besar dari bisnis penjualan senjata. Ketika pemesanan senjata dari dalam negeri turun karena pemotongan anggaran, produsen senjata Amerika meraup untung dari perang di kawasan tersebut.

Sebelumnya diberitakan pemerintahan Obama telah memberitahu Kongres secara informal bahwa Amerika akan memasok ribuan amunisi canggih dan mematikan ke Arab Saudi. Salah satu senjata yang akan dikirim adalah Joint Direct Attack Munitions  (JDAM) buatan Boeing.

Dalam kunjungan Raja Saudi Salman ke Gedung Putih bertemu Presiden Barack Obama Jumat 4 September 2015, AS telah berjanji untuk meningkatkan pertahanan Arab Saudi dan negara-negara Arab Sunni lainnya setelah negara tersebut menandatangani kesepakatan nuklir dengan Iran.

Kongres pekan juga mengizinkan pemerintah untuk melanjutkan penjualan tahap kedua sebanyak 600 sistem pertahanan udara rudal Patriot PAC-3 buatan Lockheed Martin Corp dengan dana US$5,4 miliar di luar kesepakatan sebelumnya untuk menjual 202 rudal.

AS sebenarnya telah lama menempatkan pembatasan pada jenis senjata yang dijual kepada negara-negara Arab dengan maksud untuk menjaga agar tidak mengimbangi kemampuan Israel. Tetapi karena Israel dan negara-negara Arab sekarang dalam satu aliansi, pemerintahan Obama telah bersedia untuk membuka penjualan senjata lebih lebar ke Teluk Persia. Meski Israel menentang rencana tersebut.

“Ketika Anda melihat hal itu, perhitungan strategis Israel adalah sederhana,” kata Anthony Cordesman H dari Pusat Studi Strategis dan Internasional. Negara-negara Teluk “Tidak mewakili ancaman yang berarti ke Israel, katanya. “Mereka merupakan penyeimbang berarti bagi Iran,” katanya seperti dikutip Time of India beberapa waktu lalu.

Next: Senjata Mengikuti Uang