Central Intelligence Agency (CIA )dan pasukan khusus Amerika sedang melakukan operasi rahasia dengan drone bersenjata untuk memburu para pemimpin ISIS di Suriah
Dilaporkan Washington Post Selasa 1 September 2015 operasi ini telah menewaskan sejumlah petinggi kelompok tersebut seperti Junaid Hussain, seorang hacker dari Inggris yang direkrut ISIS. Hacker ini diplot untuk melakukan serangan di Barat.
Para pejabat mengatakan kepada kepada The Post bahwa program pesawat tak berawak hanya menghasilkan segelintir serangan, yang sedang dilaksanakan oleh oint Special Operations Command (JSOC) atau Komando Gabungan Operasi Khusus. Peran utama CIA dalam operasi tersebut mengidentifikasi target. Para pejabat mengatakan program ini fokus pada target bernilai tinggi.
Washington Post menyebut keputusan untuk menggunakan Central Intelligence Agency’s Counterterrorism Center (CTC) dan JSOC dalam operasi mencerminkan meningkatnya kecemasan tentang penyebaran ISIS.
CTC merupakan unit yang memimpin perburuan Osama bin Laden dan JSOC terdiri dari sejumlah pasukan elite termasuk tim Navy SEAL yang juga melakukan penggerebekan dan pembunuhan terhadap Osama pada 2011 lalu.
Serangan drone secara politik masih kontroversial di Washington dan Presiden Barack Obama ingin CIA untuk kembali ke aktivitas inti dari mata-mata, dan jauh dari tindakan paramiliter dan menginginkan misi ini dikembalikan ke Pentagon.
Tapi Senator Barbara Feinstein dari California, dari di Komite Intelijen Senat, mengatakan dia tidak yakin militer bisa melakukan serangan pesawat tak berawak seperti yang dilakukan CIA yang telah menekankan kesabaran.