Industri pertahanan Rusia siap untuk menerima sanksi baru AS, dan pembatasan tidak akan memiliki dampak pada kerjasama militer dan teknis mereka.
“Langkah ini sudah diprediksi. Kita paham hal ini cepat atau lambat akan terjadi,” kata , Wakil Ketua Komite Federasi Dewan Pertahanan dan Keamanan Bair Zhamsuyev, Rabu 2 September 2015.
“Bahkan, kami siap untuk ini. Secara khusus, kami telah mengembangkan program substitusi impor, “kata Zamsuyev sebagaimana dikutip Kantor Berita Rusia TASS.
Sementara Kementerian Luar Negeri Rusia mengkritik keras perluasan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Rusia. “Perluasan daftar sanksi diumumkan oleh Washington pada 2 September adalah bentuk lain dari ketidakmampuan pemerintah AS untuk secara tepat menilai situasi di Ukraina, “kata kementerian luar negeri. “Ini adalah refleksi dari pola pikir yang berakar di kalangan penguasa AS yang secara konsisten menghancurkan upaya normalisasi hubungan Rusia-Amerika,” tambahnya.
“Kali ini, selain gencarnya upaya sanksi terhadap individu dan badan hukum yang dikaitkan dengan Ukraina sekarang dengan Iran, Suriah dan Utara Korea.”
Kementerian Luar Negeri juga menegaskan bahwa sanksi ini dapat mengakibatkan masalah serius bagi stabilitas internasional dan pasti akan memberikan pukulan balik terhadap kepentingan Amerika.
“Amerika Serikat jangan berilusi bahwa apa yang dilakukan ini tanpa konsekuensi negatif untuk diri mereka sendiri,” kementerian itu mencatat. “Tindakan timbal balik dari kami pasti akan mengikuti,” tekan Kementerian Luar Negeri.