Sebuah kota kuno yang tenggelam ditemukan di bawah laut oleh sebuah tim arkeolog internasional.
Reruntuhan kota ini sebenarnya telah pada 2014 ketika tim arkeolog dari University of Geneva melakukan latihan menyelam di Kiladha Bay di Teluk Argolic Laut Aegea. Umur kota ini secara pasti belum diketahui tetapi diperkirakan sekitar 2500-3000 tahun sebelum masehi dengan luas sekitar 12 hektare atau 10 kali lapangan sepakbola
Kelompok peneliti Swiss dan Yunani kembali ke situs pada tahun 2015 untuk mengeksplorasi sisa-sisa bangunan batu dengan berbagai bentuk. Beberapa sisa bangunan yang ada adalah dinding benteng serta permukaan beraspal yang mereka yakini sebagai jalan.
Mereka telah menentukan bahwa bangunan sesuai dengan jenis yang dibangun di Yunani pada Zaman Perunggu. Sementara dinding pertahanan dan menara tidak dikenal di Yunani saat ini. “Ada semacam dinding di bawah air yang sangat rendah,” kata arkeolog Swiss, Julien Beck yang memimpin kelompok penelitian ini kepada Spero News Minggu 30 Agustus 2015.
Struktur defensif semacam ini belum pernah ditemukan sebelumnya di Yunani. Julien Beck mengatakan kota ini terendam antara satu hingga tiga meter di bawah permukaan air dan terdiri dari banyak bangunan batu yang berbeda bentuk, termasuk persegi panjang, lingkaran dan busur.
Para peneliti juga menemukan tembikar, alat-alat batu dan pisau dari situs yang khas dari periode milenium ketiga sebelum masehi.
Beck menambahkan tempat ini dekat dengan kota tua yang ditemukan sebelumnya yakni Lerna, yang disebutkan dalam mitologi Yunani ketika Hercules harus melawan Hydra. Binatang air memiliki sarang di danau. Lerna disebut menjadi pintu masuk ke dunia bawah air yang dijaga oleh Hydra.
Saat ini para ilmuwan telah mengangkat sekitar 6.000 artefak dari situs yang sepertinya terkait dengan pemukiman pesisir di Teluk Argolic pada Zaman Perunggu.