
Pakistan dapat menunjukkan minat untuk bisa membeli pesawat latih canggih Yak-130 Rusia setelah menyelesaikan kesepakatan pembelian empat helikopter Mi-17 Hind. Pakistan Air Force (PAF) sejauh ini memang belum memiliki tempur pelatih yang modern meskipun mengopeasikan pesawat tempur garis depan canggih seperti F-16, dan Pakistan-Cina JF-17.
Sumber industri mengatakan kepada defenseworld.net bahwa pejabat Angkatan Udara Pakistan telah berbicara dengan para eksekutif Rosoboronexport dan Irkut, pembuat Yak-130 dalam berbagai pameran perdagangan senjata, meskipun sejauh ini belum ada keputusan resmi.
PAF tidak memiliki pelatih jet canggih untuk melatih pilot tempur. Untuk pelatihan dasar pilot mereka menggunakan pesawat baling-baling Super Mushshak, yang merupakan produk dari kemitraan Pakistan-China. Sedangkan untuk pesawat latih menengah mereka menggunakan K-8 Karakorum dan Cessna T-17. Untuk tahap terakhir sebelum masuk ke pesawat tempur garis depan sejauh ini Pakistan belum memiliki. Pakistan dikabarkan akan mendapatkan pesawat latih gratis T-38 Talon dari Turki yang dihibahkan secara gratis. Apakah setelah keputusan Turki ini Pakistan masih akan berminat pada Yak-130 sejauh ini belum ada informasi.
Sumber tersebut mengatakan bahwa PAF tertarik pada Yak-130 yang memiliki fitur unik yang mampu meniru karakteristik terbang sejumlah pesawat tempur seperti F-16 dan JF-17 yang akan membuat transit dari pilot latih menjadi pilot tempur menjadi lebih mudah.
Bertahun-tahun, Rosoboronexport cukup enggan menjual peralatan militer canggih ke Pakistan dengan sejumlah alasan. Salah satunya penjualan ke Pakistan akan mengganggu posisi mereka sebagai pemasok senjata terbesar ke India yang memiliki hubungan tidak baik dengan Pakistan. Selain itu Rusia juga khawatir jika dijual ke Pakistan teknologi itu akhirnya jatuh ke China untuk kemudian disalin.
Namun, penurunan pesanan pertahanan dari India mau tidak mau menjadikan Rusia mulai membuka pintu penjualan ke Pakistan. Salah satunya dengan penjualan Mi-17.