Rusia Juga Kirim 1.000 Penghancur Tank ke Suriah

Rusia Juga Kirim 1.000 Penghancur Tank ke Suriah

Kornet-9M133 2

Konflik di Suriah sepertinya semakin jauh dari penyelesaian damai setelah aliran senjata ke negara tersebut terus meningkat baik ke kubu pemberontak maupun pemerintah. Setelah sebelumnya dikabarkan Rusia mengirimkan enam pencegat super cepat MiG-31, kali ini Rusia juga telah mengirimkan 1.000 Kornet-9M133 yang merupakan roket anti-tank generasi ketiga ke Suriah .

Sebelumnya DEBKAfile melaporkan Enam MiG-31 Foxhound Rusia telah mendarat di Pangkalan Udara Mezze yang berada di Bandara Internasional Damaskus Selasa 17 Agustus 2015. Ternyata MiG-31 tidak sendirian. Setelah itu An-124 Condor juga mendarat dengan mengangkut, 1.000 Kornet-9M133.

Sebagaimana dilaporkan defenseworld.net Jumat 20 Agustus 2015, sistem Anti-Tank Missile Kornet adalah ATGM canggih dengan lintasan spiral. Senjata ini pertama kali diperkenalkan ke layanan Angkatan Darat Rusia pada tahun 1998. Rudal dimulai sebagai sebuah modular, sistem universal yang mampu terlibat dengan target apapun dari platform campuran menggunakan sistem bimbingan sinar laser yang dapat diandalkan.

Moskow sebelumnya juga memasok Helikopter Mi-28 ke Damaskus untuk memerangi militan ISIS. Tetapi sangat terbuka senjata itu juga digunakan untuk memerangi kelompok anti rezim yang telah menjadikan perang saudara berkepanjangan di negara tersebut dalam dua tahun terakhir.

MiG-31 menjadi platform paling kuat yang telah dikirimkan Rusia ke Suriah. Enam pesawat yang dikirim sebenarnya bagian dari kesepakatan tahun 2007 antara Rusia dan Suriah untuk membeli delapan pesawat pencegat tempur supersonik tersebut. Selain Foxhound, Rusia juga menyepakati untuk pengiriman 12 MiG-29 Fulcrum .

CEO MiG Sergei Korotkov, pada Mei 2014 mengatakan mereka berencana untuk memasok 12 MiG-29M / M2 untuk Suriah di 2016-2017 di bawah kontrak menyimpulkan pada tahun 2007, namun karena perang yang sedang berlangsung di negara itu pengiriman menjadi tertunda.

Dengan dikirimnya MiG-31 ke Damaskus maka Suriah menjadi negara ketiga yang menggunakan pesawat ini selain Rusia dan Kazakhstan.