Pentagon telah merilis sebuah strategi keamanan maritim baru untuk kawasan Asia-Pasifik. Strategi yang diumumkan 21 Agustus 2015 itu menjadi tanggapan tegas terhadap klaim agresif China di sebagian wilayah di Laut China selatan. Strategi itu juga menyebutkan AS akan terus terbang, berlayar dan beroperasi dimanapun hukum internasional memungkinkan.
The Asia-Pacific Maritime Security Strategy munculmenanggapi mandat kongres yang telah berdebat lama dengan emerintahan Obama terkait agresif militer yang akan menantang upaya China untuk membatasi akses ke jalur laut penting Asia dengan membangun pulau buatan di Laut China Selatan.
Asisten Menteri Pertahanan untuk kawasan Asia-Pasifik David Shear mengatakan bahwa kapal-kapal dan pesawat AS akan beroperasi di Laut China Selatan dengan tidak mengindahkan zona 12 mil laut di sekitar pulau-pulau yang diklaim China. Karena Amerika tidak akan pernah mengakui pulau-pulau tersebut sebagai wilayah Beijing. Dia mengingatkan AS akan menghadirkan kekuatan militer yang tangguh di laut yang diperebutkan dan menolak pulau buatan sebagai wilayah China.
Strategi baru Pentagon ini, menurutnya fokus pada menjaga kebebasan laut, mencegah konflik dan paksaan dan menegakkan kepatuhan terhadap hukum dan standar internasional serta menyatakan niatnya untuk beroperasi di mana pun ketika hukum membolehkan. “Kebebasan laut penting untuk memastikan akses dalam hal ada krisis,” katanya.
Shear juga meminta kepada China untuk menghentikan reklamasi pulau-pulau di Laut China Selatan dan menyelesaikan perselisihan teritorial mereka secara damai dalam forum internasional.
Sebagiamana dikutip Sea Power, strategi ini menetapkan empat hal untuk menjaga keamanan di wilayah yang diperebutkan. Yakni memperkuat kapasitas militer Amerika untuk memastikan kemampuan mencegah konflik dan paksaan serta menanggapi secara tegas bila diperlukan. Kedua bekerja untuk memperkuat kemampuan dengan sekutu dan mitra di kawasan ini. Ketiga memanfaatkan diplomasi militer untuk membangun transparansi yang lebih besar dan keempat bekerja untuk memperkuat institusi keamanan daerah.
Shear mencatat deklarasi oleh Menteri Pertahanan Ash Carter dan Sekretaris Angkatan Laut Ray Mabus bahwa militer telah mengirimkan sistem senjata terbaru dan paling mampu ke Asia sebagai bagian dari pembangunan militer. Ia mencontohkan Pesawat patroli maritim P-8A Poseidon, MV-22 Osprey, dua kapal perusak rudal balistik akan segera terbang ke Jepang.
Dia mengatakan empat Littoral Combat Ship dijadwalkan akan berbasis di Singapura yang akan menjadi lokasi strategis untuk bergerak dengan cepat ke perairan Asia.
Tapi Shear juga menekankan militer AS akan melakukan pendekatan ke China untuk bersama menciptakan kondisi aman di kawasan tersebut.