Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, telah memerintahkan militernya untuk berada dalam status kesiapan tempur penuh setelah terjadi baku tembak di perbatasan Korea Selatan Kamis 20 Agustus 2015.
Yonhap News Agency melaporkan perintah itu dikeluarkan setelah Korea Utara menggelar pertempuan Komisi Militer Pusat Jumat menyusul insiden di sekitar zona demiliterisasi. Bentrokan besenjata pertama antara dua tetangga seteru bebuyutan itu dalam lima tahun terakhir.
Korea Utara menembakkan sejumlah amunisi untuk menanggapi latihan yang digelar Amerika Serikat dan Korea Selatan di sekitar perbatasan. Korea Utara menilai hal itu sebagai pemicu perang. Tembakan ditujukan pada sebuah pangkalan militer Korea Selatan di kawasan zona demiliterisasi. Seoul menanggapi dengan menembakkan kembali puluhan peluru artileri berat.
Seoul dan Pyongyang menandatangani gencatan senjata setelah Perang Korea 1950-1953, tetapi negara-negara secara formal tetap dalam keadaan perang.