Eropa-Australia Hanya 90 Menit? Spaceliner Coba Membuktikan

Eropa-Australia Hanya 90 Menit? Spaceliner Coba Membuktikan

spaceliner

Sebuah perusahaan kedirgantaraan Jerman meninjau kembali rencana mereka untuk merancang jet roket yang dapat membawa penumpang ke titik manapun paling lama 1,5 jam. Dan jika mereka mendapatkan cukup dana, mereka bisa mewujudkan pesawat ini tahun 2040.

DLR adalah lembaga kedirgantaraan Jerman yang mengkhususkan diri dalam sistem penerbangan yang kompleks. Pada tahun 2007, lembaga ini merancang konsep sebuah pesawat hipersonik yang mampu terbang dengan 50 penumpang dari Eropa ke Australia hanya dalam 90 menit. Rencana tersebut disimpan pada saat itu, tetapi sekarang, hampir sepuluh tahun kemudian, perusahaan ini meninjau kembali konsep dan menaruhnya di peta jalan untuk membuatnya menjadi nyata.

“Sebuah jenis baru dari transportasi berkecepatan tinggi yang berbasis pada roket dua tahap Reusable Launch Vehicle (RLV) telah diusulkan oleh DLR dengan nama spaceliner,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Konsep Spaceliner
Konsep Spaceliner

Digambarkan sebagai suborbital, hipersonik, jet penumpang bersayap, ide ini sedang ditangani DLR’s Space Launcher System Analysis (SART).

“Kami ingin datang dengan peta jalan pembangunan,” Martin Sippel, pemimpin spaceliner SART kepada Aviation Week. “Kita perlu definisi misi tahun ini, kami akan melakukan itu dalam Tahap A.”

Ide ini melibatkan dua tahap, yang pertama terdiri dari 9 mesin roket. Mesin roket akan didukung oleh hidrogen cair dan oksigen cair, sehingga ramah lingkungan serta efektif. Roket akan mampu mendorong pesawat mencapai 20 kali kecepatan suara dalam waktu kurang dari 10 menit. Spaceliner akan mampu mencapai ketinggian 50 mil dengan waktu delapan menit, mencapai atmosfer atas bumi.

Pada saat itu, tahap kedua setelah roket melepaskan dari pesawat atau kapsul penumpang. Spaceliner kemudian akan melanjutkan perjalanan yang meluncur tanpa pendorong dengan kecepatan lebih dari 15.000 mph, sebelum mendarat di tujuan akhir.

DLR juga berencana untuk menggunakan roket yang bisa digunakan kembali setelah meluncurkan kapsul penumpang. Termasuk kemungkinan memiliki sebuah pesawat terbang dengan tenaga roket yang bisa mendarat lagi selayaknya pesawat biasa.

“Visi ini cukup menggoda,” kata sebuah pernyataan DLR. “Boarding di Eropa, duduk, dan 90 menit kemudian sudah ada di ujung dunia dan keluar pesawat sudah ada di Australia.”

Jika DLR berhasil dalam mengubah visi ini menjadi kenyataan perjalanan dari London ke Sydney akan memakan waktu sekitar sepersepuluh dari waktu perjalanan dengan pesawat penumpang biasa. Penumpang juga dapat melakukan perjalanan dari Eropa ke Amerika Utara adalah hanya dalam waktu satu jam.

DLR berencana untuk menguji prototipe pertama dari desain pada 2035, dengan pesawat masuk ke operasional layanan pada 2040. Sippel menambahkan jika proyek ini berhasil, SpaceLiners bisa membuat 15 penerbangan per hari.