Tejas Mk2 Tertunda, IAF Dipaksa Pilih Mk1A

Tejas Mk2 Tertunda, IAF Dipaksa Pilih Mk1A

tejas

Penundaan kembali pembangunan jet tempur ringan Tejas MK2 memusingkan Angkatan Udara India yang tengah menghadapi degradasi kekuatan udaranya. Dalam kondisi ini sepertinya tidak ada pilihan bagi mereka kecuali menerima Tejas Mk 1A.

Menurut sumber resmi Hindustan Aeronautics Limited (HAL) mengatakan IAF sudah mengusulkan untuk tidak menunggu Mk 2 siap mendapatkan Tejas varian Mk 1A, yang sedikit lebih canggih dibandingkan Mk 1 .

Didukung oleh mesin General Electric F404-GE-IN20, dengan daya dorong terbatas 80-85 kN membatasi kemampuan sudut serang dan kemampuan membawa senjata. Mk 1 gagal memenuhi persyaratan kualitatif IAF tetapi saat ini telah masuk produksi.

Sumber menyatakan ilmuwan dan insinyur HAL dinilai berlebihan dengan proyek-proyek pembangunan seperti pesawat latih Hindustan Turbo Trainer-40 dan pesawat jet latih menengah Sitara. Akibatnya mereka tidak mampu membangun LCA Mk 2 tepat waktu.

Sebagaimana dilansir IHS Jane Rabu 19 Agustus 2015, HAL menyatakan Mk 2 yang dikembangkan bersama dengan Badan Pengembangan Aeronautical milik pemerintah tidak mungkin masuk produksi sebelum 2024, sekitar lima tahun setelah melakukan tes penerbangan perdananya sekitar 2019.

Perusahaan berpendapat bahwa penundaan ini akan membuat jalur produksi LCA HAL di Bangalore aktif setelah 2019 setelah selesai order 40 Mk 1 untuk India Air Force (IAF). IAF mengambil pengiriman Mk pertama 1 Januari – 32 tahun setelah program LCA dimulai.

Akibatnya, HAL ingin IAF mendapatkan 40-60 LCA Mk 1A tambahan untuk menjaga lini produksi terbuka sampai tahun 2024. Setelah itu varian Mk 2, dilengkapi dengan mesin F414 GE-INS6 yang lebih kuat dengan tenaga 90-98 kN dorong, akan siap untuk masuk ke produksi untuk memenuhi kebutuhan 120-140 LCA kebutuhan IAF. Namun HAL menolak untuk mengomentari masalah ini.

Sumber industri menyebutkan HAL akan menjadikan Mk 1A dengan berat 1.000 kg lebih ringan dari Mk 1, yang beratnya 6.500 kg. Hal ini untuk mengurangi beban mesin.

Platform ini juga akan dilengkapi dengan Radar AESA buatan ELTA Israel, menggantikan radar ELTA  EL / M-2032 yang lebih berat dan kurang mampu. HAL menyatakan bahwa perubahan ini akan membuat Mk 1A lebih lincah dan mampu meskipun tetap dilengkapi dengan mesin F404 yang kurang kuat.