
Program pesawat tanker Angkatan Udara AS kembali tertunda. Pesawat KC-46 Pegasus yang direncanakan akan melakukan uji pengisian bahan bakar di udara pertama kembali tertunda. Uji yang sedianya akan dilakukan akhir Agustus 2015 ini mundur satu bulan.
Penundaan terjadi karena kecerobohan setelah mekanik keliru memasukkan bahan kimia ke tanki bahan bakar hingga memunculkan korosi.
Diharapkan masuk layanan pada tahun 2018, Angkatan Udara AS telah menghabiskan jutaan dollar pada pengembangan armada kapal tanker baru yang dibangun oleh Boeing Company. Pentagon telah menghabiskan US$ 835.000.000 untuk program yang akhirnya nanti akan diikuti dengan pemesanan 179 pesawat KC-46.
“Boeing dalam proses audit semua bagian dari sistem bahan bakar untuk menentukan bagian-bagian dari sistem bahan bakar yang terkena [dampak bahan kimia],” kata juru bicara Angkatan Udara Ed Gulick Selasa 19 Agustus 2015 sebagaimana dilaporkan Defense News. “Kami memantau situasi dan menunggu hasil audit.”
Menurut juru bicara Boeing, bagian yang terkena telah diidentifikasi terutama tabung dan skrup.
Uji terbang pertama KC-46 pada awalnya dijadwalkan untuk 2014, tapi dua kali tertunda karena masalah teknis. “Sementara kita sedang membuat perbaikan yang diperlukan secepat mungkin, penerbangan tanker pertama kira-kira satu bulan di luar rencana kami sebelumnya untuk terbang pada akhir Agustus hingga awal September,” kata juru bicara Boeing sebagaimana dikutip Breaking Defense.
Dengan 18 kapal tanker pertama diharapkan akan diserahkan pada bulan Agustus 2017, KC-46 masih memiliki sejumlah rintangan untuk diatasi sebelum kesepakatan tersebut selesai. Pentagon memerlukan uji terbang yang sukses awal tahun depan sebelum menurunkan anggaran guna memproduksi pesawaat.
Meskipun kembali mundur Boeing tetap percaya diri. “Kami tetap berkomitmen untuk memberikan 18 pesawat tanker 2017,” kata juru bicara perusahaan.