Libya sudah angkat tangan untuk mengatasi gerakan ISIS yang kian merajalela di negara tersebut. Tripoli secara resmi meminta kepada negara-negara Arab untuk membantu mereka dengan melakukan serangn udara.
Di tengah pembicaraan damai di Jenewa yang bertujuan untuk menstabilkan Libya situasi Libya terus berkecamuk. Pembicaraan yang melibatkan pemerintah dan sejumlah kelompok pemberontak itu menekankan untuk mencari cara menahan laju ISIS yang telah menguasai Sirte, kota pesisir yang terletak di tengah-tengah Tripoli dan Tobruk. Pasukan ISIS telah berpindah ke lingkungan baru, bentrok dengan kelompok-kelompok lokal dan suku-suku bersenjata.
Sebagaimana dilaporkan Ria Novosti Senin 17 Agustus 2015, Pemerintah Libya, terpaksa beroperasi dari Tobruk, sebuah kota kecil di timur, dekat perbatasan dengan Mesir, setelah ISIS menguasai Tripoli tahun lalu. Dan kini mereka menyerukan negara-negara Arab untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS.
Pemerintah – satu-satunya pemerintahan yang diakui secara internasional oleh PBB, mengatakan tidak mampu untuk melawan teroris karena larangan pasokan senjata kepada tentara Libya.
Sementara itu, pemerintah Barat telah mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk tindakan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Sirte.
