
Angkatan Udara Argentina secara resmi melepas jet tempur Mirage yang dibangun Dassault Prancis setelah 40 tahun terbang bersama mereka. Pesawat yang memiliki sejarah khusus bagi Argentina karena terlibat dalam pertempuran selama konflik Kepulauan Falkland pada tahun 1982.
Pelepasan resmi dilakukan pada 13 Agustus 2015 lalu meski Mirage Argentina baru benar-benar akan berhenti terbang tiga bulan lagi. Pelepasan bertepatan dengan perayaan 103 tahun Angkatan Udara Argentina yang jatuh pada 10 Agustus (tetapi peringatan dilakukan 13 Agustus).
Meski telah memperpanjang umur dan jam terbang dari beberapa Mirage, masalah berulang dengan avionik usang hanya memungkinkan pesawat hanya mampu terbang selama hari dengan pilot harus tetap menjaga kontak visual.
Sampai akhir pemerintahan Presiden Cristina Fernandez yang akan selesai pada 10 Desember mendatang belum ada keputusan yang dipublikasikan tentang pesawat pengganti yang dipilih. Meski muncul kabar negara ini melakukan pendekatan ke sejumlah neegara seperti Spanyol, Israel, Perancis, Brasil, dan China.
Sampai ada pengganti pesawat, pilot Argentina harus berlatih dengan Pampas yang dirancang dan dibangun di dalam negeri. Pesawat yang juga ikut terlibat selama konflik Falklands.
“Mirage kesayangan kami akan berhenti terbang pada akhir November, dan kami sedang menunggu pesawat baru yang lebih berkualitas dan dengan teknologi baru untuk menggantikannya” kata kepala Angkatan Udara dan Malvinas Brigjen Miguel Callejos.

“Mengatakan selamat tinggal Mirage adalah nostalgia karena dia merupakan pesawat lambang dengan kinerja yang penting, dengan lebih dari empat puluh tahun di Angkatan Udara Argentina, lebih 130.000 jam penerbangan dan memainkan peran utama dalam perang, semua ini membuat kita merasa Mirage yang kita cintai ini memiliki jiwa dan kehidupan “, tambah kepala Angkatan Udara sebagaimana dikutip Merco Press, media di Argentina Senin 17 Agustus 2015.
Namun selama kepemimpinan Kirchnerite ada beberapa kemajuan yang diraih dengan bergabungnya pesawat latih Grob TP120 dan helikopter MI17 buatan Rusia yang sangat dibutuhkan untuk operasi Antartika. Argentina juga akan menerima lima Hercules C-130 upgrade di bawah penjualan alat militer asing dari Amerika Serikat dengan biaya sekitar US$70 juta. Pesawat kargo dan logistik pertama diharapkan datang pada bulan Oktober dan juga akan membantu dalam perbaikan unit lain di Argentina Aircraft Factory di Córdoba.
Sejak tahun 2005, Argentina telah mengembangkan radar trimatra dengan kemampuan rentang 400 kilometer dan saat ini sedang menyelesaikan unit keempat. Selain digunakan untuk lalu lintas udara, juga untuk perang narkotika obat, penyelundupan dan perdagangan senjata di sepanjang perbatasan dengan Bolivia, Paraguay dan Brasil.
Untuk melihat sejarah Mirage silahkan baca:
JALUR PANJANG DASSAULT, DARI SAYAP DELTA HINGGA CANARD DELTA