Ancaman baru telah muncul dari ledakan dahsyat yang terjadi di Pelabuhan Tianjin China beberapa waktu lalu. Badan Meterologi setempat meramalkan akan terjadi hujand alam empat hari ke depan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ratusan ton natrium sianida beracun yang ada di daerah tersebut akan berubah menjadi hidrogen sianida yang mematikan ketika terkena air..
Kekhawatiran itu muncul setelah Shi Luze, kepala staf Daerah Militer Beijing, mengkonfirmasi bahwa ada ratusan ton natrium sianida di area yang hancur karena ledakan 12 Agustus dan menewaskan 114 serta sekitar 70 masih hilang dan lebih dari 700 orang dirawat di rumah sakit.
Sodium sianida, yang biasa digunakan untuk teknik kimia, fumigasi dan pertambangan logam mulia, adalah kristal putih atau bubuk granular yang dapat dengan cepat mengakibatkan gangguan kesehatan fatal bila terhirup atau tertelan. Zat ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen. Bahan kimia larut dalam air, sehingga jika ada hujan maka bisa melepaskan beracun hidrogen sianida ke udara. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menggambarkan hidrogen sianida sebagai racun yang sangat cepat dan fatal.
“Kami memantau dengan cermat,” kata Bao Jingling, chief engineer untuk Biro Perlindungan Lingkungan Tianjin. Meskipun Bao bersikeras bahwa “kondisi saat ini tidak serius,”
Sebelumnya Shi Luze mengatakan kepada wartawan bahwa para pekerja mencoba untuk menghapus semua natrium sianida dari dua lokasi terpisah di pelabuhan sebelum turun hujan. Namun, ia juga menegaskan bahwa bahan kimia tidak menimbulkan ancaman bagi orang di luar zona evakuasi dua kilometer yang dihuni lebih dari 6.000 warga Tianjin.
“Saya bertanggung jawab dan dapat mengatakan bahwa tidak akan ada kerusakan sekunder untuk orang-orang [di wilayah itu],” katanya Minggu 16 Agustus 2015, sehari setelah pemerintah mengevakuasi sebuah sekolah di dekat lokasi ledakan.
Greenpeace mengatakan bahwa tes awal di sekitar lokasi ledakan menunjukkan bahwa pasokan air kota belum terkontaminasi sianida, tetapi hal itu bukan berarti “menyangkal adanya bahan kimia berbahaya lainnya dalam air.” Kelompok perlindungan lingkungan mendesak bahwa zona evakuasi diperluas ke lima kilometer dengan memperingatkan tentang perkiraan hujan yang akan turun.
Pihak berwenang mencoba untuk bersikap tenang. Dalam pernyataan resmi yang dikutip kantor berita Xinhua merka menyatakan “Ahli meteorologi mengatakan curah hujan tidak akan menimbulkan bahaya langsung bagi kesehatan manusia, beberapa hari sejak ledakan Tapi jika hujan melarutkan partikel sianida di tanah, air bawah tanah dan tanah akan terkontaminasi. Departemen cuaca lokal telah menyusun sebuah rencana pengurangan hujan untuk mengurangi kemungkinan bahaya terhadap lingkungan. “