Jet tempur multirole buatan China J-10 adalah pilihan yang cocok untuk Iran jika kekuatan Timur Tengah itu memutuskan untuk meng-upgrade armada pesawat militer penuaan
“Setelah sanksi terhadap Iran benar-benar dihapus, negara pasti akan merenovasi armada pesawatnya sipil dan militer. J-10 adalah pilihan yang baik untuk Iran karena dapat memenuhi semua operasi yang mereka ingin lakukan,” kata Wang Ya’nan, ahli militer China sekaligus wakil Pemimpin Redaksi majalah Aerospace Knowledge.
“Selain pertempuran udara, J-10 kami juga mampu melakukan serangan ke permukaan dan operasi anti-kapal,” tambahnya sebagaimana dikutip News Asia One Senin 17 Agustus 2015.
“Selain itu, Iran harus tahu bahwa China, diantara eksportir senjata utama lainnya, adalah pemasok paling dapat diandalkan.China juga sangat fleksibel dalam masalah pembayaran. ”
Selain itu, dengan pengembangan generasi jet tempur China berkembang dengan baik, sangat mungkin bahwa industri penerbangan Cina akan mentransfer teknologi yang digunakan pada J-10 untuk pembeli.
Pernyataan Wang ini muncul setelah dua minggu spekulasi luas di media bahwa China dan Iran tengah membahas kesepakatan pembelian 150 jet tempur J-10.
Spekulasi mulai muncul pada 30 Juli, ketika situs militer DEBKAfile Israel mengutip sumber-sumber militer dan intelijen tak dikenal dengan melaporkan bahwa “Beijing telah setuju untuk menjual ke Teheran 150 ini jet canggih.”
J-10 adalah pesawat yang dirancang dan diproduksi oleh Aviation Industry Corp of China. Ahli militer menganggapnya sebagai salah satu jet tempur paling canggih di dunia dan menganggapnya sebanding dengan F-16 Fighting Falcon versi terbaru.
Versi generasi pertama dari J-10, J-10A, memasuki layanan dengan Angkatan Udara China pada tahun 2004.
Pada tahun 2009, pesawat itu diklasifikasikan. Pada bulan Februari tahun lalu, angkatan udara dan angkatan laut memiliki setidaknya 260 J-10A, menurut British International Institute for Strategic Studies.
China juga telah mengembangkan versi upgrade dari pesawat, J-10B dan sudah mulai dikirim ke angkatan udara.
Pada bulan September tahun 2013, Ma Zhiping, mantan General Manajer China National Aero-Technology Import and Export Corp, sayap perdagangan Aviation Industry Corp of China, mengatakan beberapa negara di Asia, Afrika dan Amerika Selatan telah menyatakan minatnya terhadap J-10 dan bahwa dia yakin pesawat ini akan memiliki peluang pasar tinggi.
Fu Qianshao, seorang ahli peralatan penerbangan dengan angkatan udara PLA, mengatakan wajar Iran tertarik pada J-10. “J-10 mampu menghadapi salah satu jet tempur yang dioperasikan oleh negara-negara tetangga Iran karena fitur manuver tinggi, senjata yang kuat dan peralatan avionic mutakhir,” katanya.
“Faktor lain adalah bahwa Iran memiliki rentang pilihan yang sangat terbatas dalam hal pengadaan senjata. Dalam hal penawaran pesawat militer, saya kira Iran hanya dapat memilih antara China dan Rusia.”
Namun, Fu mengatakan, ia percaya pembeli di luar negeri pertama J-10 akan dilalukan oleh Pakistan, bukan Iran.
Untuk detil tentang J-10 silahkan baca:
