Di tengah berbagia masalah terkait pengadaan dan pengembangna jet tempur di India, Amerika Serikat masuk dan menawarkan bantuan ke New Delhi untuk memecahkan masalah yang ada. Amerika juga menawarkan untuk membantu India dalam membangun kapal induk.
“Saya tidak melihat alasan AS dan India tidak dapat memproduksi pesawat tempur bersama-sama,” kata duta besar AS untuk India, Richard Verma di Observer Research Foundation di New Delhi, Jumat 14 Agustus 2015.
“Kedua negara telah membentuk kelompok kerja baru untuk mendukung program kapal induk dalam negeri India. Pertemuan pertama kelompok berlangsung minggu ini, “kata Verma mengacu pada kunjungan terakhir Menteri Pertahanan Ashton Cater ke New Delhi. Namun dia tidak mengungkap rinci pertemuan itu.
“Kekuatan laut diperlukan untuk melindungi kebebasan pesawat”, katanya mengisyaratkan penambahan kekuatan laut China yang harus diimbangi. “Mari kita mulai dengan membebaskan laut kita. Ini telah menjadi argumen dasar untuk kebebasan angkatan laut.”
Perusahaan-perusahaan AS; Boeing dan Lockheed Martin telah kalah dalam perebutan pengadaan pesawat tempur multi-peran yang akhirnya dimenangkan Dassault Rafale. Tetapi pengadaan pesawat telah dihempas sejumlah turbulensi panjang. Bahkan masalah masih terus ada ketika India memutuskan untuk hanya membeli 36 pesawat Rafale dalam bentuk jadi.
Selain itu India masih membutuhkan banyak pesawat. Angkatan Udara India kemungkinan untuk mempensiun 54 MiG 21 dan MiG 27 dalam enam bulan ke depan menurunkan kekuatan 35-32 skuadron. Angkatan Udara membutuhkan setidaknya 42 skuadron masing-masing 18 pesawat jika ingin mampu menutup udara mereka. Hal inilah yang menjadikan kesempatan banyak negara termasuk Amerika masih memiliki kesempatan untuk come back ke India.