Jepang terus memperluas kekuatan militer mereka dengan mendapatkan uluran tangan dari pemerintah AS. Kapal perusak generasi berikutnya yang dibangun Tokyo akan menggabungkan sistem pertahanan rudal balistik yang disediakan oleh Amerika Serikat.
Awal bulan ini, muncul laporan anggaran 2016 untuk Kementerian Pertahanan Jepang. Jumlahnya mencapai rekor baru dalam pengeluaran militer selama 70 tahun terakhir. Kementerian Pertahanan telah mengajukan anggaran sebesar ¥5 triliun atau sekitar US$ 40,3 miliar.
Sebagian dari uang akan digunakan untuk pembelian pesawat pengisian bahan bakar udara baru. Sementara sebagian besar yang lain akan dihabiskan untuk pembangunan perusak kelas baru angkatan laut yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal terbaru.
Rincian kapal yang disebut kelas 27DDG masih dirahasiakan. Tapi pemberitahuan dari Defense Security Cooperation Agency AS (DSCA) menjelaskan kemungkinan penjualan sistem tempur Aegis ke Jepang dengan nilai sekitar US$1,5 miliar untuk militer Jepang.
Aegis Weapon System MK 7 terdiri dari SPY-1D radar, yang dibangun Lockheed Martin. Kesepakatan itu juga akan mencakup underwater surveillance and communication systems, Multi-Function Tower Array, MK 41 Vertical Launch System, dan SM-3 ballistic missile defense system.
Kapal-kapal baru juga dapat memiliki sistem persenjataan canggih tidak disediakan oleh Amerika Serikat. Blueprints yang dirilis oleh MOD mengisyaratkan kemungkinan teknologi pertahanan udara berbasis laser dan railguns elektromagnetik akan ditanam di kapal baru tersebut.
Jepang juga terlibat dalam sengketa teritorial dengan China di Laut China Timur, di mana stok minyak dan gas alam yang mengarah ke konflik. Hal inilah yang mendorong belanja militer Jepang meningkat setelah China secara gila-gilaan membangun kekuatan mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk mengetahui senjata-senjata terbaik Jepang silahkan baca:
5 SENJATA TERBAIK MILIK JEPANG