Helikopter V-22 Osprey telah menjadi bagian tak terpisahkan dari militer Amerika Serikat, memainkan peran kemenangan di kedua perang dan damai. Dua Marinir meninggal tragis setelah Osprey melakukan pendaratan keras di Hawaii hari Minggu lalu.
Namun tiltrotor dengan dua rotor ujung sayap ke atas untuk lepas landas dan mendarat seperti helikopter dan melanjutkan terbang seperti pesawat terbang, tetap menjadi salah satu helikopter militer paling aman selama lebih dari satu dekade terakhir.
Kelebihan Osprey dibandingkan helikopter lain adalah dalam hal kecepatan dan jangkauan. Helikopter ini telah lahir dalam dua versi yakni MV-22 yang diterbangkan oleh Marinir dan CV-22 yang diterbangkan oleh Komando Operasi Khusus Angkatan Udara.
Beberapa hari setelah gempa 7,8 SR melanda Nepal pada tanggal 25 April, Korps Marinir mengirim empat Osprey dari pangkalan Okinawa, Jepang, untuk membantu Badan Pembangunan Internasional AS mendistribuskan makanan dan bantuan lainnya kepada para korban yang berada di daerah terpencil.
Sementara itu pasukan komando Delta Force terbang ke timur Suriah pada 15 Mei 2015 dan menewaskan Abu Sayyaf, kepala keuangan dari ISIS, beberapa dua lusin komando tiba dengan satu atau lebih Osprey.