Senjata Nuklir

China menguji bom atom pertama di tahun 1964, menjadi negara kelima di dunia yang memiliki senjata nuklir. Sejak mengirimkan satelit pertamanya ke luar angkasa pada tahun 1970, teknologi kedirgantaraan China telah meningkat ke tahap di mana telah mengirimkan astronot ke luar angkasa secara berkala untuk lebih dari satu dekade, dan bahkan memiliki stasiun ruang angkasa sendiri, the-Tiangong 1, yang diluncurkan pada bulan September 2011.
Korps Artileri Kedua China memiliki sekitar 120.000 tentara dan 1,500-2,000 rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir, termasuk hampir 100 rudal balistik antarbenua (ICBM) seperti DF-5A dengan jangkauan 13.000 km.
Perkiraan konservatif China ada di urutan ketiga di belakang Rusia dan Amerika Serikat sebagai negara dengan senjata nuklir paling kuat di dunia, dengan setidaknya 130 rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir, sekitar 40 kapal selam rudal balistik berkemampuan nuklir, beberapa lusin bom nuklir dirancang untuk pembom strategis, dan 150-350 rudal jelajah nuklir. Angka-angka belum diverifikasi mengingat sifat rahasia mereka, dan perkiraan paling berani menunjukkan bahwa China bisa memiliki sebanyak hampir 10.000 hulu ledak nuklir.