
Malaysia
Setelah terlibat dalam latihan militer dengan Australia, Selandia Baru, Inggris dan Singapura bulan Agustus 1983, Malaysia mengirim marinir untuk menempati pulau Walet Reef yang disengketakan dan mengelolanya sejak saat itu. Pada tahun 1986 negara itu juga mengambil alih pemerintahan dari Mariveles Reef dan Ardasier Reef dan pada bulan Mei 1999 mengambil alih Investigator Shoal dan Erica Reef.
Malaysia telah membuka sebuah resor di Walet Reef dan telah membangun bandara di sana. Saat ini Malaysia memiliki lebih dari 100 tentara yang ditempatkan di lima pulau karang, sebagian besar di Lima Naval Station t Swallow Reef, Korps Naval Station di Ardasier Reef dan Mike Naval Station di Mariveles Reef.
Malaysia pada satu waktu menduduki Louisa Reef yang diklaim oleh Brunei, tetapi kemudian diam-diam mundur dari pulau. Malaysia telah menempatkan penekanan pada infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir, mengimpor 18 MiG-29 dari Rusia, 32 F-18 Hornet dan F-15 Amerika. Selain itu juga membeli 54 kapal angkatan laut baru. Malaysia juga membangun armada kapal selam yang, membeli dua kapal selam serang kelas Scorpene dan menonaktifkan kapal selam Agosta buatan Prancis.
Dalam laporan pertahanan 2014 dari IHS Jane menyatakan bahwa Malaysia telah mealkukan modernisasi angkatan lautnya. Pada bulan Oktober pemimpin Malaysia menyatakan basis Angkatan Udara Malaysia Butterworth telah mentransfer F-16 Fighting Falcon ke pulau Labuan agar lebih dekat menjangkau pulau-pulau yang diklaim Malaysia.