Di Tengah Sanksi, Jenderal Musuh Besar AS ini Melenggang ke Moskow

Di Tengah Sanksi, Jenderal Musuh Besar AS ini Melenggang ke Moskow

Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani (kiri)
Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani (kiri)

Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani tidak mengindahkan larangan perjalanan dan sanksi dari PBB dengan terbang ke Rusia untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Presiden Vladimir Putin. Kabar ini diungkap oleh Fox News yang mengutip dua sumber intelijen.  Tidak jelas apa yang dibahas para pemimpin tersebut pada pertemuan yang dilakukan pada 24 Juli 2015 lalu.

Dalam laporan yang diturunkan Minggu 9 Agustus 2015 Fox News mengatakan

Soleimani melakukan perjalanan ke Rusia dengan penerbangan komersial Iran Air. Dia tiba pada Jumat 24 Juli, dan meninggalkan Moskow pada hari Minggu.

Fox mencatat kunjungan ini dilakukan di tengah sanksi PBB terhadap Iran yang belum dicabut, dan Soleimani, sebagai kepala Pasukan Quds Iran adalah sosok yang masuk dalam daftar sanksi dari Resolusi Dewan Keamanan 1747. Dia dilarang untuk bepergian, ke negara manapun.  Sementara Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan dan dipastikan menyadari adanya sanksi tersebut saat bertemu dengan dia.

Soleimani adalah sosok yang sangat dibenci oleh Amerika bahkan dia dimasukkan sebagai teroris. Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah meyakinkan kepada para pejabat Amerika bahwa Soleimani dan Pasukan Quds akan terus menghadapi sanksi dari Departemen Keuangan AS meski nanti sanksi PBB dicabut setelah ada kesepakatan nuklir dengan Iran.

Pasukan Quds, adalah pasukan khusus sayap Garda Pengawal Iran yang terus memperluas pengaruhnya di Timur Tengah dan terlibat dalam konflik regional di Irak dan Suriah. Soleimani juga telah terlihat di garis depan pertempuran melawan ISIS di Irak.

Dan ini bukan pertama kalinya dia terlibat di Irak – milisi Syiah yang dipimpin oleh Soleimani diyakini telah menewaskan ratusan orang Amerika di Irak selama invasi AS. Hal inilah yang menjadi alasan Amerika sangat membenci tokoh ini. (Baca: 7 ALASAN KENAPA AMERIKA SANGAT BENCI DENGAN KOMANDAN IRAN INI)