
Angkatan Laut AS telah membatasi operasi tiga kapal selam terbarunya – termasuk satu yang baru komisioning Sabtu lalu setelah ditemukan masalah yang harus diinvestigasi.
Masalah ditemukan dengan siku pipa 10 inci yang menyalurkan uap dari pembangkit reaktor ke turbin propulsi. Seorang pejabat senior Angkatan Laut mengatakan masalah terdeteksi awal tahun ini hingga mendorong permintaan investigasi yang mengarah ke penyelidikan yang dimulai pada bulan April. Untuk itu diperintahkan armada membatasi operasi tiga kapal selam
Rory O’Connor, juru bicara Naval Sea Systems Command (NAVSEA) di Washington, sebagaimana dikutip Navy Times Rabu 5 Agustus 2015 mengatakan masalah ini ditemukan di kapal selam Minnesota, North Dakota dan John Warner.
“Sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung General Dynamics Electric Boat (GDEB) menentukan bahwa tiga siku pipa uap yang disediakan oleh vendor yang bersangkutan diperlukan pengujian tambahan dan perbaikan karena kualitas las yang tidak baik dan tidak berdokumen yang telah dilakukan pada siku tersebut. Hal ini terjadi di, USS Minnesota (SSN 783), USS North Dakota (SSN 784), dan USS John Warner (SSN 785).”
Dia mengatakan Angkatan Laut berkomitmen untuk memastikan keselamatan kru dan kapal. Standar kualitas tinggi untuk komponen kapal selam merupakan bagian penting dari upaya menyeluruh untuk memastikan keamanan.
Kapal Selam North Dakota, ditugaskan pada bulan Oktober, di Pangkalan Kapal Selam New London, dan diharapkan untuk pindah ke galangan kapal dalam beberapa minggu untuk memulai PSA, di mana masalah siku akan dibahas. Kapal selam itu kembali ke New London pada 20 Juli dari misi tujuh minggu.
Sedangkan John Warner, secara resmi masuk layanan Sabtu 1 Agustus 2015 lalu dalam upacara di Norfolk. Sementara kapal selam lain, Illinois, diharapkan akan melayang untuk pertama kalinya dalam beberapa hari ke depan di Groton.