Tiga jet tempur Su-30MKI Angkatan Udara India baru saja kembali dari Inggris untuk melakukan latihan Indradhanush. Dalam latihan tersebut Flanker mendapat kesempatan untuk uji tempur dengan Eurofighter Typhoon yang menjadi andalan Angkatan Udara Inggris. Lalu bagaimana hasilnya?
Dalam sebuah wawancara eksklusif, Kapten Grup Ashu Srivastav, Komandan Kontingen IAF mengatakan kepada NDTV Rabu 5 Agustus 2015 bahwa kinerja pilot kedua negara “luar biasa.” Kapten Srivastav, yang merupakan pilot IAF yang paling berpengalaman membesut Su-30 mengatakan timnya mampu menunjukkan “fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan operasi baru. Saya menyebut mereka luar biasa.”
Selama 10 hari latihan yang dimulai pada tanggal 21 Juli adalah empat edisi latihan. Minggu pertama latihan Su-30 dan Typhoon berada dalam serangkaian skenario pertempuran udara ke udara. Pertama, pertemuran 1 v 1 pertemuan, di mana dua jet berlawanan bertemu dalam pertempuran dalam jarak dekat atau Within Visual Range (WVR), menembakkan rudal simulasi untuk dari dua mil. Latihan berkembang ke 2 v 2 dengan dua Eurofighters melawan dua Su-30 dan pertarungan 2 v 1 di mana dua Sukhoi mengepung pada satu Typhoon dan sebaliknya. Khusus, dalam latihan di mana Su-30 terlibat dengan dua Typhoon, jet IAF muncul sebagai pemenang dengan mampu mengunci dua Typhoon.
Next: Manuver Tajam jadi Kunci
Manuver Tajam jadi Andalan
Dalam semua jenis dogfightng Sukhoi IAF mampu bergerak tajam dari kejaran Typhoon dengan didukung thrust-vectored engines untuk menghindar dari kuncian Typhoon RAF. Infrared Search and Track System (IRST) canggih milik Su-30, sensor pasif, yang tidak dapat dilacak, terbukti menjadi kelebihan tersendiri bagi pilot IAF dalam pertempuran jarak dekat. Dalam simulas pertempuran ini pilot IAF dan RAF menggunakan kemampuan penuh dari radar onboard, mereka. Rentang deteksi radar dari kedua pesawat tidak dibatasi hingga simulasi ini sangat mendakati pertempuran nyata.
Selain pertempuran udara, latihan juga dilakukan dengan uji interobilitas antara dua jenis pesawat. Sesi latihan di minggu kedua ini cenderung lebih nyaman karena kedua pesawat berada dalam satu garis atau tidak bermusuhan. Kedua jenis pesawat bahu membahu untuk menghancurkan target bersama.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk mensimulasikan rudal di luar visual atau Beyond Visual Range (BVR) dengan jarak 25 mil untuk misi ofensif dan 22 mil untuk skenario defensif.