India memastikan akan segera membuka lelang pengadaan 90 jet tempur medium untuk Angkatan Udara. Tetapi mereka memastikan 90 jet tersebut akan diproduksi di India. Jumlah ini adalah sisa dari kebutuhan yang ditutup oleh Rafale dengan pengadaan 36 jet tempur buatan Prancis tersebut.
Sebuah Request for Proposal (RFP) diharapkan akan segera disusun setelah ada Defence Procurement Procedure (DPP). Pengadaan 90 jet tempur ini diharapkan akan menjadi salah satu proyek terbesar di bawah slogan “Make di India” dengan biaya program ini diharapkan menjadi sekitar US$ 30 juta.
Time of India mengutip sejumlah sumber melaporkan Angkatan Udara India membutuhkan 126 Medium Multi-Role Combat Aircraft (MMRCA). Dengan India akan membeli 36 jet tempur Rafale ada kekurangan cukup besar untuk mengisi kesenjangan kekuatan udara negara tersebut.
Sumber mengatakan bahwa sisa kebutuhan ini harus dibuat di India yang akan menjadi langkah besar perkembangan industri pertahanan di negara Asia tersebut.
“Sebuah RFP diharapkan akan disusun segera untuk membuat 90 MMRCA di India. Sebuah tender global akan diakukan. Sektor swasta juga akan memiliki partisipasi aktif,” kata seorang pejabat dari kementerian pertahanan.
Seluruh peserta lelang masa lalu yang akhirnya dimenangkan Rafale akan kembali diundang. Mereka adalah MIG-35 Rusia, Gripen Swedia, Dassault Rafale, Lockheed Martin F-16 dan Boeing F / A-18 Super Hornet serta Eurofighter Typhoon yang dibuat oleh sebuah konsorsium dari Inggris, Jerman , Spanyol dan Italia perusahaan.
Sumber tersebut mengatakan bahwa dari pesawat 90, 54 akan menjadi dalam konfigurasi kursi tunggal dan sisanya 36 adalah dua kursi.
