Bagaimana Barat Harus Menyikapi Armata?
Angkatan Darat Rusia

Bagaimana Barat Harus Menyikapi Armata?

armata

Ada cakupan yang signifikan pada penambahan terbaru di pohon keluarga kendaraan lapis baja Rusia, T-14 Armata. Meski kredibilitasnya terganggu karena insiden mogok ketika latihan terakhir untuk parade  kemenangan, bukan berarti Barat bisa meremehkannnya.

Sebaliknya, penting untuk benar-benar mempelajari bagaimana tank baru ini menunjukkan perubahan penting dalam doktrin militer Rusia. Armata merupakan dedikasi Rusia untuk mengembangkan tentara profesional yang mampu bertempur di daerah konflik skala besar dan intensitas rendah.

Armata adalah produk langsung dari upaya oleh Federasi Rusia untuk memprofesionalkan angkatan bersenjatanya. Pergeseran dalam doktrin dikembangkan setelah perang Rusia di Chechnya mengungkapkan kekurangan dramatis dalam kemampuan militernya untuk melawan perang intensitas rendah. Tentara Rusia didorong kembali oleh musuh yang  lemah dalam jumlah, senjata, dan perlengkapan.

Dari Desember 1994 sampai Agustus 1996, ada 5.500 tentara mereka tewas, 52.000 terluka, dan 3.000 hilang. Wajib militer yang tertatih-tatih, taktik konvensional Perang Dingin, dan peralatan yang tua telah menjadi bencanabencana. Dalam pertempuran Grozny tahun 1994, hampir 70% dari 200 tank Rusia yang terlibat pertempuran hancur. Setelah hasil buruk itu, Rusia berupaya untuk mengubah angkatan bersenjatanya dengan doktrin menekankan profesionalisme dan menggabungkan peralatan modern baru.

Desain tank baru sangat penting untuk efektivitas tentara profesional Rusia, yang semakin memprioritaskan kemampuan personilnya bertahan hidup. Bertahan hidup untuk tentara profesional berarti memastikan tentara lebih terlatih dan mampu bertempur di lain. Tank tua Rusia seperti T-90 dan T-72B3, diupgrade agar lebih tangguh terutama dengan menambah lapisan baja. Namun tank-tank yang lebih tua kurang cocok untuk tentara profesional, khususnya dalam konflik intensitas rendah.