Embraer telah menunda sertifikasi untuk pesawat tanker-transportasi KC-390 hingga paruh kedua tahun 2017 dan akan masuk ke layanan pada tahun 2018. Pengungkapan pengunduran ini muncul dalam kedua laporan laba kuartal perusahaan yagn menyebut penundaan hingga dua tahun untuk pesawat militer tersebut.
Embraer menyelesaikan penerbangan pertama KC-390 yang sangat dipublikasikan di Gaviao Peixoto, Brasil, Februari 2015 lalu. Tetapi tidak jelas apakah setelah itu pesawat telah membuat penerbangan lainnya. Rilis Embraer mengatakan bahwa kampanye uji terbang untuk KC-390 akan dimulai pada kuartal ketiga dan akan berakhir 18-24 bulan.
Embraer belum mengungkapkan berapa biaya yang harus ditanggung karena keterlambatan ini. Angkatan udara Brazil meluncurkan program pengembangan KC-390 pada tahun 2009 dengan memberikan kontrak kepada Embraer sekitar US$ 1,5 milyar untuk membangun dua prototipe.
Sebagaimana dikutip Flightglobal Kamis 30 Juli 2015, Angkatan udara Brazil juga telah memerintahkan 28 KC-390 untuk menggantikan armada Lockheed Martin C-130 tua. Embraer juga telah menerima komitmen dari lima negara lebih untuk membangun 32 pesawat lagi. KC-390 merupakan salah satu program pengembangan teknologi yang paling ambisius Embraer.
Pada tahun 2006, Embraer telah mengusulkan turunan kargo langsung dari E-190 dalam menanggapi kemungkinan permintaan dari militer Brasil. Tapi angkatan udara Brasil melangkah dan menuntut pesawat baru yang bisa melakukan semua misi seperti C-130. Yang menyebabkan desain yang benar-benar baru harus dibangun.
Pesawat mencakup sistem kontrol penerbangan fly-by-wire, yang terintegrasi dengan komputer kontrol penerbangan oleh Embraer dari peluncuran program. Pesawat didukung oleh sepasang mesin Internasional Aero Engines V2500 dan sistem avionik Fusion Rockwell Collins ProLine.