Site icon

Gara-Gara Baut, Tejas Tertunda Lagi

LCA_Tejas

Program Light Combat Aircraft (LCA) Tejas India kembali menghadapi penundaan, dengan izin operasional akhir tertunda sampai Maret 2016 dari rencana awal Desember 2015.

Jet tempur ringan supersonik kursi tunggal sudah dalam pengembangan selama tiga dekade terakhir. Izin operasional akhir harus didapat sebagai bukti pesawat memang dapat memecat semua sistem senjata serta menjalani pengisian bahan bakar udara.

Menurut sumber-sumber media lokal penundaan ini karena tidak adanya pasokan baru untuk kuarsa radome dan baut pada probe pengisian bahan bakar yang seharusnya dipasok oleh Cobham Inggris.

Selain itu rudal luar jangkauan visual untuk tes yang seharusnya dikirim Prancis juga tertunda dari rencana Mei menjadi paling cepat Juli ini.

Tejas LCA, dikembangkan oleh Badan Pengembangan Aeronautical bekerjasama dengan Hindustan Aeronautics Limited (HAL), mencapai izin operasional awal – yaitu dianggap mampu terbang di semua kondisi cuaca – pada bulan Desember 2013 dengan pesawat pertama diserahkan kepada Angkatan Udara India Januari 2015.

Angkatan Udara India telah menempatkan pesanan untuk 40 Tejas LCA, termasuk 20 Tejas Mark-I dan 20 pesawat Mark-II. Awalnya, Angkatan Udara India menetapkan persyaratan tersebut pada 200 Tejas LCA kursi tunggal dan 20 dua kursi untuk pesawat latih. Sementara Angkatan Laut  India meminta 40 single-seaters. Angka-angka ini, menurut Times of India, saat ini turun menjadi hanya 120 pesawat untuk Angkatan Udara India, meski meningkat menjadi 50 untuk angkatan laut.

Pada bulan Mei 2015, Pengawas Keuangan dan Auditor Umum India mencatat ada 53 kekurangan signifikan dalam versi Mark-I  yang mengurangi kemampuan operasional dan bertahan hidup.

 

Exit mobile version