India, China, dan Irak menjadi tiga negara yang paling banyak mengakuisi senjata dari buatan Rostec Rusia pada tahun 2014. Hal ini terungkap dalam laporan tahunan yang diterbitkan perusahaan Rostec Rabu 22 Juli 2015.
“Pengiriman peralatan militer dikirim ke 59 negara. Importir utama perusahaan adalah India (25 persen), China (22 persen), Irak (22 persen), Suriah (5 persen), dan Venezuela (5 persen). Secara geografis, ekspor utama peralatan militer pergi ke Asia (75 persen), Amerika Latin (9 persen), dan Timur Tengah (7 persen), ” demikian bunyi laporan yang dikutip Ria Novosti.
Laporan tahunan perusahaan juga mencerminkan bahwa ekspor militer kepada bekas republik Soviet telah turun secara drastis menjadi US$ 370 juta pada 2014 dari US$ 1,5 miliar pada 2013. Perusahaan memenuhi 9.400 kontrak pada tahun 2014 yang meningkat 54 persen lebih dari tahun 2013.
“Sanksi yang dikenakan oleh negara-negara Barat terhadap Federasi Rusia sehubungan dengan krisis Ukraina pasti mempengaruhi perusahaan dan organisasi. Sanksi tidak bertujuan untuk mempengaruhi perusahaan tapi anak perusahaan, karena perusahaan tidak menerima dana dari luar negeri. Sanksi bisa membahayakan daya tarik investasi proyek korporasi dan kapitalisasi merek, serta keuntungan Rostec yang diterima dari saham dan saham anak perusahaan, “kata laporan itu.