Dibangun pada lebih dari 11.000 unit dan diakuisisi oleh negara-negara yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia , Mikoyan – Gurevich MiG – 21 Fishbed diperkenalkan di di Arab di awal 1960-an , menjadi yang paling modern di antara jet Soviet diterbangkan di Timur Tengah pada periode tersebut .
Setelah itu masuk dinas aktif, Israel ketakutan jika pesawat tersebut lebih unggul daripada jet tempur Mirage III yang mereka gunakan. Mereka membutuhkan banyak rincian tentang pesawat tersebut. Tetapi bagaimana caranya? Sementara Israel tak bisa memiliki pesawat itu.
Israel Air Force (IAF) pun minta bantuan intelejen Israel untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Informasi banyak sudah cukup tetapi akan lebih baik jika mereka bisa mendapatkan contoh untuk diuji. Dan akhirnya kisah pun bergulir.
Kisah menarik tentang bagaimana IAF bisa mendapatkan sebuah MiG – 21 dilaporkan dalam buku Bill Norton Air War on the Edge, A History of the Israel Air Force and its aircraft since 1947.
Menurut Norton , Kapten Munir Radfa , seorang pilot MiG – 21 Irak berjanji bisa menerbangkan Fishbed ke Israel dengan syarat keluarganya dibawa keluar dari Irak dan dibayar $300.000.
Israel pun setuju. Keluarga Radfa diam-diam dibawa ke Israel. Sementara Radfa menunggu penugasan untuk terbang latihan jarak jauh untuk digunakan sebagai kesempatan mendarat di Israel.
Pada 16 Agustus 1966, saat berada di dalam pesawat MiG – 21F – 13 Fishbed – C dengan beban penuh bahan bakar Radfa memisahkan diri dari formasi dan menuju Israel.
MiG – 21 terbang di Yordania dan memasuki wilayah udara Israel di selatan Laut Mati ke jalur penerbangan yang diberikan oleh orang-orang Israel yang akan menghindari deteksi radar Yordania .
Tetapi menurut Norton dua Hunters Yordania sempat mengejar MiG. Tetapi Radfa terbang dengan kecepatan tinggi dengan ketinggian sekitar 30.000 kaki sehingga mustahil dicegat. Apalagi jalur penerbangan dari MiG – 21 untuk masuk Israel dipilih jauh dari daerah-daerah yang dengan cepat bisa dijangkau.
Setelah Radfa menyeberangi perbatasan Israel Mig – 21 dikawal dua Mirages III diterbangkan oleh dua pilot IAF Mayor Ran Peker , Komandan Skadron 119 dandan Letnan Kolonel Shamuel Shefer. Pesawat itu didaratkan ke daerah Hatzor.
Versi lain, Radfa terbang ke Turki dikawal oleh F – 4 Amerika. Setelah pengisian bahan bakar ia berangkat lagi menuju ke Laut Mediterania di mana ia dengan jet tempur Israel yang mengawalnya hingga masuk wilayah Israel.
Segera pembelotan itu menjadi headline dunia dan Irak. Rusia pun menuntut kembalinya pesawat. Jelas, Israel menolak permintaan tersebut bahkan dengan santainya menuliskan nomor 007 ke pesawat yang mencerminkan cara James Bond dalam upaya mendapatkan pesawat itu. Akhirnya Israel memiliki nya MiG – 21
Israel pun mengakui jika Fishbed adalah jet tempur yang sangat baik.Mampu terbang tinggi. Tetapi memiliki kelemahan dalam soal tenaga. Saat diuji tarung dengan Mirrage III, kemampuannya tidak jauh berbeda.
Pesawat ” 007 ” juga bergabung dalam layanan QRA (unit reaksi cepat) ketika perang enam hari. Pesawat itu dicat dengan garis garis-garis merah untuk mencegah kesalahpahaman agar tidak justru diserang oleh Israel sendiri.
Selain itu MiG – 21 007 juga dikirim ke AS pada Januari 1968, untuk dievaluasi bersama dengan MiG – 17 yang berhasil ditangkap. Pengiriman dilakukan dalam isi rahasia di bawah Operation Have Doughnut.
Pada tahun 1982 Israel meminta Mig – 21 007 kembali, karena mereka ingin mengekspos dalam IAF Museum di Hatzerim. Namun AS mengirimi mereka lain MiG – 21. Israel mencoba sekali lagi untuk memiliki 007 yang asli. Sekali lagi , AS mengirim Fishbed yang salah. Hal itu sekaligus menunjukkan saat itu Amerika ternyata sudah memiliki banyak MiG-21. Tetapi akhirnya Israel mendapatkan barang curian asli tersebut untuk kemudian dipajang di museum.
Sumber: The Aviationist