Pesawat bertenaga surya Solar Impulse 2 mengalami kerusakan ‘ireversibel’ pada baterai selama penerbangan lima hari melintas pasifik. Akibatnya pesawat digrounded di Hawaii dan perbaikan dibutuhkan waktu beberapa minggu sebelum pesawat akan menembus Atlantik.
Dilaporkan Daily Mail Senin 13 Juli 2015 masalah muncul ketika terlalu banyak isolasi yang menyebabkan suhu baterai pesawat naik ketika melintas Pasifik dan sejauh ini tidak ada cara untuk mendinginkan setelah Solar Impulse berada di darat.
‘Kerusakan bagian-bagian tertentu dari baterai tidak dapat diubah dan akan memerlukan perbaikan dan penggantian yang akan memakan waktu beberapa minggu, “kata awak Solar Impulse.
Kru menambahkan mereka tengah mencari cara untuk mendinginkan secara cepat untuk kemudian bisa memberangkatkan pesawat dari Hawaii ke Phoenix, dan akhirnya ke New York.
Tapi jika Solar Impulse 2 tidak segera tiba di pantai timur, maka ada kemungkinan jendela cuaca yang bagus akana hilang. Dan jika itu terjadi maka pesawat harus menunda penerbangannya melintas Atlantik hingga akhir 2015.
Kecepatan pesawat yang lambat dan berat yang ringan menjadikan pesawat hanya dapat melakukan perjalanan dalam kondisi cuaca yang cerah, dan setelah Agustus cuaca akan masuk pada masa buruk dan terlalu basah atau berangin yang akan membahayakan bagi Solar Impulse 2.
Solar Impulse 2 beserta pilotnya André Borschberg dan Betrand Piccard berangkat dari Abu Dhabi pada bulan Maret dengan harapan kembali dalam waktu lima atau enam bulan. Tetapi mereka telah dipaksa membuat pendaratan di luar jadwal di Nagoya Jepang setelah cuaca buruk mengadang mereka ketika lepas landas dari China untuk melintas Pasifik. Tetapi pesawat itu akhirnya bisa mendarat di Hawaii pada 3 Juli setelah terbang 118 jam melintasi Pasifik.
Ketika pesawat mendarat di Bandara Kalaeloa, Borschberg telah terbang sendirian lebih dari 100 jam dengan tidur minimal selama penerbangan. Catatan ini menghancurkan rekor penerbangan solo terpanjang dalam sejarah penerbangan. Rekor penerbangan solo sebelumnya adalah 76 jam, yang dipegang oleh Steve Fossett dari Amerika pada tahun 2006, ketika ia mengelilingi dunia dengan jet sendirian menemuh perjalanan 26.389 mil (42,468km).