
Hampir satu dekade lalu, Pentagon menyimpulkan bahwa menjatuhkan bom satu ton pada target terkubur seperti menggunakan senapan mainan terhadap gajah. “Pengalaman masa lalu tes kami menunjukkan bahwa bom seberat 2.000 pound yang mampu menembus dengan 500 pound bahan peledak tinggi relatif tidak efektif terhadap terowongan, bahkan ketika ditembakkan langsung ke pintu masuk terowongan,” kata sebuah laporan tahun 2004.
Pada akhir 2009, Angkatan Udara diam-diam mencari secara cepat sebuah senjata yang bisa menghancurkan target terkubur
“Sistem ini akan untuk aset prioritas tertinggi yang dilindungi,” urai Angkatan Udara pada dokumen anggaran bulan Februari 2011, “Menyediakan kemampuan serangan global yang saat ini tidak bisa dipenuhi oleh senjata konvensional. ”
Seharga US$ 15 juta MOP memiliki enam kali bobot GBU-28 busters bunker. Mencapai target dengan dibimbing GPS dan dirancang untuk tetap utuh setelah menembus beton bertulang sebelum kemudian hulu ledak seberat 5.300 pon meledak. Pejabat Angkatan Udara mengatakan itu merupakan “jembatan” antara kemampuan busters bunker dan senjata nuklir.
Pentagon memiliki persediaan terbatas MOPS. Awalnya dibeli 20 dengan harga US$ 314 juta. Boeing membangun senjata ini dan hanya bomber B-2 siluman yang bisa memawanya. Senjata ini juga sangat jarak terlihat. Namun Angkatan Udara telah merilis sepasang foto dari mockup MOP.
Tetapi semua orang tahu Angkatan Udara Amerika telah memiliki bom non-nuklir paling kuat di dunia yang sewaktu-waktu bisa diberangkatkan dari Whiteman Air Force Base, Missouri. Dan B-2 siap membawa mereka 7.000 mil ke Iran. Palu ada di tangan Obama apakah bom itu dijatuhkan atau tidak.