Lockheed Martin pada tanggal 9 Juli 2015 memberikan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke-100. THAAD merupakan elemen kunci dari Sistem Pertahanan Rudal Balistik dan sangat efektif untuk melindungi Amerika, pasukan sekutu, pusat-pusat populasi warga dan infrastruktur penting dari serangan rudal balistik pendek dan jarak menengah.
“Pengiriman interceptor ke-100 merupakan penghargaan untuk seluruh karyawan yang brilian yang telah mengabdikan waktu, pemikiran dan tenaga dalam  pengembangan dan pembuatan sistem yang menakjubkan ini selama bertahun-tahun,” kata Richard McDaniel, wakil presiden Lockheed Martin untuk sistem THAAD. “Sekarang kami mencapai pencegat ke-100 ini, kita sekarang memasuki lingkungan produksi yang benar dan siap untuk meningkatkan volume, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya dan memenuhi lonjakan permintaan dari AS dan mitra internasional.”
Pencegat THAAD memanfaatkan energi kinetik untuk membunuh rudal lawan. Sistem ini bisa secara cepat digerakkan dan juga interoperable dengan elemen BMDS lain yang digunakan di seluruh dunia termasuk bisa bekerja sama dengan Patriot dan PAC-3, Aegis, dan sebagainya.
Angkatan Darat AS akan mengaktifkan lima dari tujuh baterai THAAD pada akhir 2015, dan kemampuan sistem pertahanan berlapis yang unik ini telah memunculkan permintaan dari sekutu internasional. Uni Emirat Arab (UEA) adalah mitra internasional pertama untuk mendapatkan sistem THAAD dengan kontrak diberikan pada tahun 2011.
THAAD beroperasi di ruang pertempuran yang unik untuk mencegat kedua jenis rudal balistik yakni jarak menengah dan pendek. Sistem rudal ini adalah sistem senjata defensif yang mudah diangkut untuk melindungi ancaman masuk seperti rudal balistik taktis di kisaran 200 km dan pada ketinggian sampai 150 km.