Hornet Cadangan Angkatan Laut AS di Ujung Tanduk

Hornet Cadangan Angkatan Laut AS di Ujung Tanduk

F/A-18 Hornet VFA-204- “River Rattler” terbang bersama F-15
F/A-18 Hornet VFA-204- “River Rattler” terbang bersama F-15

Pada akhir tahun 2002, ketika militer AS sedang memobilisasi untuk perang di Irak, Pentagon mengambil langkah yang sebenarnya langka yaknindengan mengaktifkan salah satu skuadron tempur cadangan Angkatan Laut VFA-201 yang, terbang dengan F / A-18 Hornet yang merupakan pesawat model paling awal. Skuadron ini berangkat dari Fort Worth, Texas kemudian bergabung di kapal induk USS Theodore Roosevelt. Selama misinya VFA-201 meluncurkan 210 serangan dengan menjatuhkan 110 ton persenjataan pada target Irak.

Ini adalah penyebaran penyebaran pertama skuadron cadangan ke misi tempur dan mencapai kemenangan. Unit cadangan atau Reserve Unit adalah skuadron yang lebih murah dibandingkan dengan skuadron aktif. Mereka juga kurang glamour. Personel yang ada kebanyakan paruh waktu dengan usia relative tua tetapi berpengalaman.  Tetapi pengatifkan ini hanya berlangsung empat tahun sebelum kemudian VFA-201 justru ditutup. Tidak dikembalikan ke bangku cadangan dengan alasan pemotongan anggaran.

Sehingga saat ini, Angkatan Laut AS memiliki empat skuadron cadangan. Dua menggunakan F / A-18A dan dua dengan jet F-5 tempur. Untuk dua unit dengan F-5 unit dan satu unit Hornet tidak pernah melakukan misi tempur. Mereka terbang dalam misi Agressor yakni berperan sebagai musuh ketika ada latihan tempur udara.

VFA-204- “River Rattler” yang berbasis di New Orleans adalah satu-satunya skuadron cadangan yang harus memiliki kemampuan tempur. Tetapi kini mereka tengah berjuang untuk menghindari nasib yang menyedihkan agar jet tempur cadangan itu tidak punah.

Seperti banyak unit cadangan militer, VFA-204 beroperasi dengan pesawat tempur bekas. Selusin F / A-18A buatan McDonnell Douglas di pabrik St Louis antara tahun 1989 dan 1991. Mereka beberapa jet tertua di Angkatan Laut dan sudah usang.

Awalnya dibangun Hornet masih cukup baik untuk 6.000 jam terbang. Angkatan Laut dan Marinir telah menggunakan untuk 8.000 jam  dan berusaha untuk menambah seribu jam, untuk menjaga setidaknya beberapa dari sekitar 600 generasi pertama F / A-18A dan F / A-18C di udara sampai 2030. Untuk menambah jam ekstra, Hornet harus menghabiskan selama satu tahun dalam pemeliharaan.

“Kami berada di wilayah yang belum dipetakan, mencoba untuk menambah 1.000 jam dari jet yang sudah telah kelebihan 2.000 jam terbang,” kata Cmdr. Brian Hennessey, Komandan River Rattlers pada tahun 2013.

Setengah Hornet yang ada di River Rattlers hanya akan bertahan antara 2018 dan 2022, menurut sebuah presentasi Laksamana. Mark Leavitt kepada War is Boring yang mengajukan Freedom of Information Act.

F/A-18 Hornet Skuadron VFA-204- “River Rattler”
F/A-18 Hornet Skuadron VFA-204- “River Rattler”

Leavitt adalah kepala skuadron cadangan terbang Angkatan Laut. Dia memperingatkan bahwa semua F / A-18 milik VFA-204 akan menjadi mati pada 2028.

Hornets tua juga tidak memiliki senjata terbaru, software, perlindungan elektronik dan komunikasi layaknya jet tempur Angkatan Laut lainnya. F / A-18 River Rattlers sangat ketinggalan zaman dan rentan.

“Non-deployable” demikian untuk menggamarkan skuadron cadangan Angkatan Laut Reserve. Karena itu tidak cocok untuk pertempuran, VFA-204 telah bergabung dengan tiga skuadron cadangan tempur lainnya di hanya terbang misi pelatihan agresor.

12 tahun yang lalu, sebuah skuadron cadangan Angkatan Laut Cadangan pergi ke perang di Irak. Saat ini, tidak ada unit tempur cadangan yang masih siap perang  meski sebenarnya salah satu dari mereka harus dalam kondisi seperti itu.

Angkatan Laut benar-benar bisa mendapatkan keuntungan dari sepenuhnya deployable VFA-204. Sayap pembawa udara berlayar cabang pendek beberapa skuadron tempur. Jika River Rattlers memiliki pesawat cukup modern, unit bisa membantu meringankan kekurangan tersebut, Leavitt menunjukkan dalam presentasinya.

Tapi meskipun usia jet cadangan sudah tua dan tidak relevan tetapi tidak ada rencana tegas untuk membeli pesawat tempur pengganti. Dan ini yang menjadi pertanda buruk untuk masa depan River Rattlers.

Leavitt dan unit telah mendorong Cadangan Angkatan Laut untuk membelikan VFA-204 dengan setidaknya 24 F / A-18E Super Hornet, yang lebih besar,  lebih kuat yang dibangun Boeing dan saat ini masih aktif di Angkatan Laut.

Super Hornet sebenarnya cukup murah menurut standar pesawat tempur saat ini. F / A-18E seharga 55 juta Dollar AS atau sekitar sepertiga harga F-35C.

Meski begitu, Cadangan Angkatan Laut menolak permohonan tersebut dan memilih untuk menghabiskan uang pada pesawat angkut seperti C-40 dan KC-130J dengan biaya masng-masing 73 juta dan 88 juta dollar.