Apa Dampak Pilihan “Tidak” dan “Ya” di Referendum Yunani?

Apa Dampak Pilihan “Tidak” dan “Ya” di Referendum Yunani?

yunani

Rakyat Yunani memulai referendum menentukan pada Minggu 5 Juli 2015. Sekitar 8,4 juta penduduk akan menentukan pilihan apakah menerima atau menolak tawaran dana talangan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras sudah meminta rakyatnya memilih “Tidak”. Dia beralasan, sikap itu akan memperkuat posisi pemerintahan dalam bernegosiasi dengan kreditur dan IMF terkait penyelamatan ekonomi negeri itu.
Tapi rakyat Yunani tampaknya bak makan buah simalakama karena kedua pilihan itu cukup berat konsekuensinya. Sebetulnya apa dampak untuk tiap-tiap pilihan dalam referendum itu?

JIKA MEMILIH TIDAK
Pilihan ini akan membawa Yunani keluar dari zona euro atau biasa disebut skenario ‘Grexit’. Ini lantaran Yunani hampir kehabisan euro dan hanya Uni Eropa yang bisa menyelamatkannya.

Pilihan “Tidak” juga akan makin sulit untuk memulai negosiasi untuk mendapatkan dana talangan (bailout) yang baru. Kalau tak mendapat bantuan itu, makin sulitlah Yunani membayar dana pensiun dan membiayai pegawai negeri.

Apabila pada akhirnya Yunani kembali mencetak mata uang drachma, maka nilainya bakal lebih rendah dari euro dan ini akan membuat Yunani membayar impor yang lebih mahal.

Situasi lebih buruk akan dialami perekonomian negeri itu, yang sudah terjepit resesi selama enam tahun ini. Ekonomi akan turun sampai 25 persen dalam dua tahun. Situasi politik dan sosial pun akan semakin tak menentu.

Untuk menyikapi kemungkinan itu, Uni Eropa sendiri sudah membahas soal bantuan kemanusiaan, seperti bantuan medis, dan sebagainya.

PILIHAN YA

Pilihan yang satu ini diyakini akan menjadi jalan keluar dari krisis. Tapi prosesnya tidak akan cepat dan mudah. Mengapa?

Penawaran bailout dari Eropa dan kreditur sudah kadaluarsa per Selasa (30/6) lalu. Ini artinya, untuk penawaran yang baru harus melalui proses negosiasi kembali.

Negosiasi ini butuh waktu berminggu-minggu. Bank di Yunani bakal dibuka segera bila bank sentral Eropa (European Central Bank) kembali mengucurkan dana darurat. Tapi supaya itu terjadi, ECB harus yakin bakal ada kesepakatan yang dicapai.

Belum lagi situasi politik bakal memanas karena Perdana Menteri Tsipras memberi sinyal akan mundur jika rakyat memilih “Ya”. Yunani harus memilih pemimpin dan pemerintahan yang baru.