
Israel menawarkan kelebihan dari armada F-16 A/B milik mereka ke pasar internasional. Sejauh ini pesawat telah ditawarkan ke Kroasia untuk menggantikan armada tua MiG-21. Pada saat yang sama, Kolombia dikatakan tertarik dengan F-16 Israel untuk mengganti pesawat tempur Kfir yang juga buatan Israel tetapi memiliki sejumlah masalah.
Israel menerima F-16A Netz (Hawk di Hebreeuw) pertama pada bulan Juli 1980, ironisnya pesawat itu awalnya adalah pesanan Iran. Tetapi tidak diberikan karena keburu adanya embargo senjata ke Republik Islam yang jadi musuh utama Israel. Hingga akhirnya pesawat itupun diterbangkan ke Tel Aviv. The Netz digunakan secara luas oleh Angkatan Udara Israel untuk pemboman pabrik nuklir Osirak di Irak pada tanggal 7 Juni tahun 1981.
Selama dekade terakhir, F-16C / D Barak (Lightening) dan F-16I Sufa (Strom) mengambil alih tugas garis depan. Sementara Netz digunakan untuk melatih pilot. Baru-baru ini, Alenia Aermacchi M-346 telah mengambil alih peran pelatihan sehingga pesawat ini kehilangan pekerjaan dan akan dijual.

Surplus F-16 sekarang sedang ditawarkan ke Kroasia dalam konfigurasi ACE. Pembaruan yang dilakukan Israel sendiri ini melibatkan perbaikan radar pengendalian penembakan baru, kemampuan helmet-mounted display c dan tampilan kokpit baru. Menurut sumber, modifikasi ACE juga menambahkan sekitar 1.000 jam penerbangan tambahan untuk F-16. Di Kroasia pesawat Israel ini akan bersaing dengan Saab Gripen C/D Swedia dan F-16 C/D Amerika Serikat.
Sementara itu, Kolombia dikabarkan tidak puas dengan armada kecil pesawat tempur Kfir Israel karena salah satu jenis jatuh pada tanggal 31 Desember tahun lalu. Sempat muncul rumor ada kesepakatan Kolombia dengan Prancis untuk mengakuisi Mirage 2000. Tetapi rumor itu terbukti tidak benar, dan sekarang Kolombia tampaknya sekali lagi telah berpaling ke Israel untuk bertanya tentang F-16 Netz.