Setelah 60 tahun tidak memiliki kapal selam, Pemerintah Thailand memutuskan untuk membeli kapal selam China.
Dilaporkan Bangkok Post 27 Juni 2015 sebuah sumber dari Angkatan Laut Kerajaan Thailand mengatakan kapal selam diesel listrik Cina Type 039B dipilih bukan hanya karena harganya lebih murah dibandingkan dengan model lain, tetapi juga karena teknologi yang relatif canggih. Keputusan itu dibuat selama kunjungan Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwon ke Beijing dua bulan lalu. Sumber tersebut juga mencatat bahwa hampir semua negara-negara tetangga Thailand telah memiliki kapal selam baik yang membeli maupun membangun sendiri.
Thailand tidak terlibat dalam sengketa teritorial di Laut Cina Selatan yang diklaim China dan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara yang, terutama Filipina dan Vietnam.
Cina telah sebelumnya menawarkan ke Thailand S-20, versi ekspor Type 039A kapal selam kelas Yuan. Tetapi tawaran ditolak karena S-20 tidak memiliki sistem propulsi udara independen yang memungkinkan kapal selam non-nuklir untuk beroperasi tanpa akses oksigen ke atmosfer. Cina tidak menjual selain S-20 untuk asing. Wongsuwon percaya bahwa Type 039B adalah pilihan terakhir Royal Thai Navy.
Royal Thai Navy belum beroperasi kapal selam setelah mempensiun kapal selam buatan Jepang kelas Matchanu mereka di tahun 1951. Pada tahun 2011, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra menolak tawaran membeli enam kapal selam dari Jerman. Setelah Shinawatra diturunkan melalui kudeta tahun lalu, program kapal selam dihidupkan kembali.