Prancis menyatakan tetap tidak bersedia untuk membayar Rusia lebih dari 1 miliar Euro terkait pembatalan pengiriman kapal mistral Rusia. Menurut media Prancis, Challenges, negosiasi atas nasib dua kapal Mistral sedang diadakan antara kepala Sekretariat Jenderal Pertahanan dan Keamanan Nasional Louis Gautier, bertanggung jawab untuk negosiasi dengan Moskow mengenai masalah ini, dan Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin.
“Denda kontrak tersebut maksimal 250 juta euro dalam kasus kegagalan pengiriman [dari Mistrals ke Rusia], namun Rusia menuntut kembalinya 890 juta Euro dan uang yang sudah dibayar 300 juta sebagai kompensasi modernisasi helikopter Kamov [modifikasi helikopter Ka-52 Alligator], “tulis Challenges sebagaimana dikutip Ria Novosti Sabtu 27 Juni 2015.
“Ada satu kesulitan lain. Peralatan Rusia sudah terpasang di kapal Sevastopol dan Vladivostok perlu dikembalikan, yang akan menelan biaya sekitar 30 juta euro per kapal Moskow juga menuntut hak untuk memeriksa dokumentasi tentang pembeli masa depan kapal, sementara Paris hanya menawarkan ‘konsultasi’ dengan pihak Rusia. ”
Prancis dan Rusia menandatangani kesepakatan senilai US$1,5 miliar untuk pembelian dua kapal kelas mistral pada tahun 2011. Paris setuju untuk memberikan dua kapal operator helikopter tersebutke Rusia. Namun, Prancis menangguhkan pengiriman dengan alasan Rusia ikut campur dalam krisis Ukraina.
Kesepakatan itu ditangguhkan pada bulan Mei dan sekarang Prancis memilih untuk mengembalikan uang. Untuk menjual kapal ke pihak ketiga akan rumit karena memerlukan izin Moskow. Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa ia tidak akan menandatangani penjualan itu,