Hanya 40%  Pesawat Prancis yang Operasional
Rafale Prancis

Hanya 40%  Pesawat Prancis yang Operasional

rafaleLebih dari setengah pesawat militer Perancis, termasuk jet tempur dan pesawat transportasi, tidak mampu memenuhi misi mereka karena kurangnya perawatawan teknis.

Laporan media Prancis, Liberation, mengutip data yang diperoleh dari Kementerian Pertahanan melalui penyelidikan parlemen menyebutkan hanya 40 persen dari pesawat yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Prancis dapat dioperasikan secara terus-menerus. Beberapa pesawat militer dibeli lebih dari setengah abad yang lalu ketika Charles de Gaulle masih menjadi presiden.

”Mari kita lihat lebih dekat. Pesawat yang terkena dampak terburuk adalah pesawat angkut militer Lockheed C-130 Hercules. Hanya sepertiga dari 14 pesawat dalam pelayanan operasional. Militer Perancis berencana untuk menggantinya dengan Airbus A400M,” tulis media tersebut.

Informasi tentang pesawat pengisian bahan bakar Boeing KC-135 Stratotanker masih bisa beroperasi. Namun, dari 14 unit yang dimiliki rata-rata sudah terbang 50 tahun lebih.

Angkatan Udara Perancis mengoperasikan lebih dari 225 pesawat tempur, termasuk sekitar 130 Dassault Mirage dan kurang dari seratus Dassault Rafale.

Lebih dari setengah dari jet tempur Rafale dalam pelayanan tidak bisa beroperasi. Situasi dengan jet tempur multiperan Mirage Perancis juga tidak begitu bagus. Hanya antara 38 hingga 41 persen Mirage yang operasional, menurut 20minutes.fr. Angkatan Bersenjata Perancis menolak untuk mengomentari keadaan teknis pesawat tersebut, yang dapat melakukan serangan nuklir ini.

Armada udara militer Prancis tidak sendirian karena. Laporan tahun lalu juga menunjukkan hampir setengah dari pesawat militer Jerman tidak mampu untuk dikirim ke misi tempur.