Pemerintah China membuat pedoman untuk pembuat kapal sipil memastikan kapal mereka dapat digunakan oleh militer jika terjadi konflik.
Media pemerintah China Daily melaporkan Kamis 18 Juni 2015, peraturan membutuhkan lima kategori kapal termasuk kapal kontainer yang akan dimodifikasi untuk “melayani kebutuhan pertahanan nasional,”
Peraturan “Akan memungkinkan China untuk mengkonversi potensi besar armada sipil menjadi kekuatan militer,” lapor media tersebut.
Laporan itu mengatakan bahwa China memiliki sekitar 172.000 kapal sipil pada akhir tahun lalu, menunjukkan ukuran yang bisa menjadi dorongan utama untuk angkatan laut China. Pemerintah China akan menutupi biaya rencana tersebut.
Angkatan Laut China telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, komisioning kapal induk pertamanya pada tahun 2012 dan menambah kapal selam serta armada permukaannya.
Belanja militer meningkat datang sebagai Beijing menegaskan klaim teritorial di Laut China Selatan dan Timur, di mana ia memiliki perselisihan dengan beberapa tetangga Asia.
“Perang Angkatan Laut sering membutuhkan mobilisasi dan penyebaran sejumlah besar kapal,” kata peneliti tentara Cao Weidong dikutip China Daily.
“Ini adalah praktik umum sebagia kapal cadangan beberapa platform aplikasi militer pada kapal sipil mereka sehingga mereka dapat melayani angkatan laut di masa perang,” katanya.
China Mei 2015 lalu mengatakan akan memproyeksikan kekuatan militernya lebih lanjut di luar perbatasannya di laut dan lebih tegas di udara, membela pembangunan pulau-pulau buatan di Laut China Selatan yang memicu kekhawatiran di Washington.
